Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2012

ABORSI BUDAYA OLEH JALANGNYA ZAMAN

Oleh : Bayu Indah Pratiwi Dinamika kehidupan dalam setiap perjalananya tidak terlepas dari koordinat zaman yang terus bergerak melesat jauh. Kemampuan membaca konsep zaman dan   ber adaptasi pun tak pelak menjadi syarat untuk sebuah eksistensi zaman, sehingga kita mampu berperan menjadi actor dalam pewayangan zaman. Ketika kita tidak mampu berselancar dalam lajunya konsep zaman dan tak mampu menjawab tantangan zaman., seketika itulah eksistensi perlahan akan rapuh. Aku, kamu, dia, mereka adalah salah satu dari bagian sistematis kehidupan kontemporer ini. Hal ini mengharuskan perlunya kesungguhan dan keseriusan dalam membaca teks zaman, dan kemudian kita juga dituntut untu mampu mewarnai dan mengarungi zamannya. Tidak hanya sebatas mampu bertahan tetapi juga bergerak untuk mengindahkan zamannya dengan segala ke mampuan yang kita miliki Namun, dewasa ini kecendrungan yang menguat adalah semakin pipihnya batas-batas, baik fisik, geografis, yang dulunya menjad

Dia ....

Lesung pipi di pipinya memang sudah tak lagi halus bahkan agak terlihat kasar namun tetap, aku tahu ia tetap manis bahkan hingga kini sudah terlalu banyak guratan tua yang mendera wajahnya namun begitu khas menyapa ku setiap hari. Jalannya yang masih selalu kuat meski agak berat dimataku namun   aku yakin setiap jengkal tapakan kakinya selalu berbuah nasi untukku dan untuk aku bisa merasakan indahnya dunia, meski harus menyaksikan peluhnya menyapu bumi, meski selalu ku saksikan lelahnya menjadi teman hidupnya.  Mungkin baru sekarang aku bisa berpeluh untuknya, itu pun ku yakin tak sebanding dengannya yang telah berpuluh-puluh tahun membiarkan raga dan jiwanya untuk selalu ada buat ku, anak pertamanya yang selalu ia cintai bahkan rela menjadi kuli dunia hanya untuk memuaskan kebutuhan duniaku.. Ayah, sosok tangguh yang begitu hebat lebih dari seorang pahlawan yang begitu keras lebih dari karang yang bisa kuatkan hidup ku hingga kini. Kini ia tengah lelap saat postingan ini

BUKAN SAATNYA IRI DENGKI GA JELASSS !!!!!!!!!!!

Iri ? Dengki ? Postingan di hari minggu ini memang postingan awal setelah gue melewati masa-masa malas gue hahaha. ngapain gue buat tanda tanya diatas yak ? (ga tau artinya kale ya.. Upps, tau donk, walau gue sebatas tau dari definisi kenyataan yang pernah gue alamin). Yaps, sekali lagi terimakasih buat seseorang yang menjadi masa lalu gue pas SMK dulu (hahaha, hey kamu.. meski mungkin elu ga baca tulisan ini, yang jelas thank's so much elu dah ngasih inspirasi buat gue. haha). walau mungkin dia juga kagak ngerti inspirasi nya dari mana ? haha.. Elo, gue, dia, mereka , siapapun di dunia ini gue rasa punya penyakit hati yang satu ini. Yoi, Iri dan dengki. So far, gue juga jelas pernah iri yang terkadang gue sadari itu buat jiwa gue nyesek and buat otak gue sakau .. hahaha.. (kok bisa ya ?). Dan Setelah gue pahami, semua itu emang efek nyata dari iri dan dengki (Nah, lo ga mau kan mati konyol cuma gara-gara dengki sama orang, gue mah ogah :D). Kenapa gue bisa buat pernyata