Skip to main content

ROIKA WONGKAR ............ :*


Pagi ini begitu cerah secerah wanita cantik dengan hijab panjang yang gw lihat tadi, adem banged ..
Gw berharap suatu hari nanti gw bisa make tu hijab, buat nutupin tubuh gw.  amin..

Sambil gw dengerin nih lagu yang teramad galau badai catrina. Lhoo. Hehehe, ‘my love’  yang ceritanya emang menyedihkan banget,soalnya cowoknya ditinggal pergi oleh ceweknya untuk selamanya. Sebenarnya sih gw ga pingin cerita gituan,  sadis banget kayaknya.. Tapi memang suasana hati gw lagi mendung..
Postingan kali ini akan berceritakan tentangnya, yang teramat berpijar di hati gw. Saat pertama gw mengenalnya hingga saat ini. Yaah.. tepat, bercerita tentang seseorang yang udah nemenin gw selama 25 bulan, (mungkin saat dia ngebaca ni tulisan, hubungan kami genap 25 bulan). Ni postingan juga gw jadiin  kado buat anniversary ini. Sambil gw terus tersenyum ngebayangin indahnya perjalanan cinta ini.

Dia yang saat pertama kali bertemu begitu berbinar matanya, dengan senyum terukir menyapa ku, meski bibirnya tak berujar sedikitpun. Dan aku.. menatapnya sesaat kemudian menunduk malu meninggalkannya, disudut tangga diruangan bercat putih dan berbingkai coklat. Hari itu sungguh, aku mengingat dengan keras setiap garis diraut wajahnya. Setiap senyum yang terkembang dibalik wajah lugunya, wajah teduhnya, mengusung cerita yang begitu indah hingga hari esok.

Pertemuan pertama, yang begitu cepat membawa pengharapan ku untuk mengenalnya, sosok yang menarik perhatianku lewat senyumnya. Namun, aku bisa apa.. berkali kali aku melewati ruangan putih itu, berharap untuk mengulang kembali pertemuan itu namun hampa, bayang wajahnya kini hanya mengental di ingatanku, hanya membayang di harapku.

Masih terus berusaha keras, mengingat tiap sapa manis dari nya, meski hanya lewat bias matanya. Hari berlalu hingga minggu, dan bahkan bulan. Aku menginginkan nya tuk bisa kembali biaskan sinar dimatanya. Namun, tak urung ku lihat semua itu.
Aku berjalan, berlari, mencari tahu siapa dia. Dan aku kembali melihatnya…
Rona wajahnya tak berbeda, masih selembut tatapannya. Senyumnya.. andai senyumnya itu untukku…
Aku melihatnya meski ia tak melihatku, aku mendengarnya meski ia jauh..Dan akhirnya, Ruangan putih meski bukann berbingkai coklat namun tetap putih,, seputih asa ku yang mulai menggebu saat pertama kali jantung ini kian ingin bernyanyi riang. Aku bertemu dengannya dan disaat aku dengan polosnya memakan permen, aku juga lupa ntah rasanya manis atau asam. Yang jelas fokusku hanya kepadanya.

Sorot matanya.. andai itu milikku..
Ia menawarkan untukmengantarkan ku  pulang dari gedung putih yang beruangan putih itu bersama. Aku.. aku sungkan.. aku.. aku segan..
Dan akhirnya dengan kecewa, aku menolaknya.. bukaann. Bukan karena ku tak ingin, tapi aku terlanjur kaku dan bisu melihatmu.
Hari itu, terakhir aku bertemunya..
Esok . lusa. Bahkan esok lusa.. aku tak melihat wajahnya.. tidak di semua sudut ruangan putih.. bahkan aku lelah mencari nya..Berkecamuk rasa, apa karena aku menolaknya.. atau memang ada hal buruk menimpanya.. dan akhirnya bisik yang ku dengar bahwa ia tengah sakit. Dan saat itu lah pertama aku merasakan bagaimana senyumnya berubah menjadi sedih.. Khawatir penuh sesal aku tentangnya..

Dan mungkin memang Tuhan menakdirkan rasa ku untuknya.. hati ini turut sedih, itulah yang buat ku menghubunginya,. Meski aku mungkin terlalu angkuh untuk sekedar menghubunginya..
Dan, hati ini gundah saat jari ini menulis pesan untuknya, saat otak ini merangkai tiap kata untuk nya.
Terlebih saat dia membalas pesanku, saat mata ini perlahan membaca tiap huruf di pesannya. Sungguh hati ini bergetar serasa aku ingin merangkai puluhan ribu huruf untuk membalas pesannya..
Cinta yang mungkin memang tlah ada di hati kami .. membuat kami menyatu dalam kebersamaan..
Hari hari kami begitu indah meski hanya dengan menghubunginya atau menelponya. Atau hanya bertatapan indah meski tak bersuara namun cukup untuk sekedar menumbuhkan cinta di hati ku..
Hingga saat yang paling buatku bahagia, ketika pada akhirnya dia mengungkapkan cintanya.. Walau ku tahu, dia bingung karena ketika itu ia membuat keputusan untuk memutuskan cinta sebelumnya.. ntah lah., hati ini terlalu angkuh dan egois untuk masalah ini. Namun dia tlah terangkan sesuatu yang menurut ku begitu indah, hingga hati ini begitu percaya, bahwa ia memang mencintainya penuh kasih..

Tanggal 10-11-10, 2 tahun yang lalu.. kami mengikat cinta.. meski belum seumur hidup, namun aku yakin dialah imam yang dikirimkan Allah untuk menjadi Ayah dari anak-anak ku, untuk menjadi kekasih ku di dunia dan di surga kelak.
2 tahun yang buat ku selalu tertawa dan tersenyum, meski terkadang kami sama – sama menangis.. meski terkadang aku terlalu egois bahkan pernah membuatnya sedih. Ketahuilah engkau bahwa aku begitu mencintaimu.

Ketahuilah bahwa aku teramat yakin untuk hidup bersama denganmu selamanya.
Ketahuilah bahwa beribu keinginan yang ingin ku wujudkan denganmu..
Jadilah penjaga hati ku saat ku lemah dan kuat..
Semoga Allah memang menyiapkan mu untukku…

08-12-2012

Comments

Popular posts from this blog

With Nona Papua (Kak Vio Fatubun) :*

Puisi Harapan

Seberkas Cahaya Oleh : Bayu Indah Pratiwi Arakan mega tergerai dibatas senja Menyiratkan warna emas nan manja Dalam sujud penuh iba ku menghamba Agar kasih ini berlabuh kepadanya Ku untai aksara mesra tentangnya Mengalun merdu penuh bahagia Aku hanya mampu mengadu pada pemilik cinta Berharap Khalik satukan kita Tirai asa dan cita ku patrikan Mengurai mimpi menjadi nyata Menyulap sepi menjadi riuh tawa Membingkai harapan penuh do'a Agustus 2015 akad terucap dalam khidmat Linangan haru mengalir sesaat Dalam renda cinta yang teramat Dalam bulir kasih yang tersemat Kisah ini anugerah untukku Menyisakan bahagia yang tak lekang oleh waktu Berjelaga dalam hidup yang berliku Menggapai harap di barisan sajakku Kini, izinkan aku menemani hari mu Mengubah gulana menjadi Renjana Memintal intensi hingga tutup usia Merajut harap bercita jannah Wahai Rabb, izinkan aku mencinta Mendamba hasrat halal nan sakinah Beriringan menapaki denyut kehidupan Bersa...

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum ses...