Sepintas lalu
tak ada yang berubah dari sosok nya, hanya kerutan dan goresan di wajahnya
ditambah rambutnya yang kian memutih.. masih begitu kuat terlihat dari
bagaimana binar matanya yang begitu cerah, meski kadang dia mengeluh untuk
sakit dipinggang belakangnya, saat keluhan itu terlontar dari bibir nya hati
ini rapuh, mesti apa dan bagaimana aku.. tak ingin melihat ia kelelahan..
Rabb, hamba
memohon temankan ia, sembuhkan sakitnya.. ia pahlawan terhebat di keluarga kami
rabb, dia yang ajarkan aku membaca alif ba ta tsa, ia juga yang mengajarkanku
bagaimana mengucap how are you semasa aku di sekolah dasar. Hingga kini di
usiaku ke-21 sosoknya masih seperti pahlawan yang memakai baju zirah dan
memegang pedang.
Izinkan aku
rabb, untuk menjadi gadis kecil yang selalu membuatnya bahagiam mungkin aku tak
lagi kecil, namun tetap aku masih seperti gadis kecil dimatanya, senyumnya ,,, aku melihat senyuman ayah jelas di
senyumku.. sama persis dengannya sang ayah pemilik lesung pipi manis.
Aku melihat telapak kakinya begitu kasar rabb..
Melihat rambut putihnya kian lama kian banyak..
Menatap lelah peluh keringatnya sambil membawa
tentengan di plastic sepulang bekerja.
Mendengar setiap saran yang akan membuatku berkata
“ah” kepadanya.. sungguhpasti hatinya sakit mendengar aku begitu, Rabb..
maafkan hambaMU yang masih selalu buat dia sedih.
Aku anak gadis pertamanya yang selalu
menyusahkannya tiap pagi, yang selalu menyibukkannya tiap sore. Aku anak gadis
pertamanya yang paling ia sayang, yang selalu ia beri nasihat, yang jarang
memelukku, namun aku merasakan pelukannya. Au anak gadis pertamanya yang
mungkin sebentar lagi akan benar2 melihatnya menangis saat diri ini halal untuk
imam yang lain.
Saat ini, tiada satu pun lelaki yang akan
menggadaikan nyawanya demi aku selain ayah, tidak adasatupun laki-laki yang
teramat ikhlas berpeluh untukku selain dia. Bahkan aku anak gadis pertamanya
masih selalu membuat dia menghela nafas panjang ..
Dia mendidikku untuk aku bisa menjadi kuat, untuk
kemudian bisa setegar karang .. terlihat betapa tegar ia dalam menjalani hidup
MU Rabb.. terlebih dia menjaga dan melindungiku tanpa pamrih .. dia ayah
terhebat yang kau berikan untukku Rabb..
Ayah, demi peluh yang selalu berjatuhan dari dahi
mu,
Demi nafas yang kau hela disetiap harimu
Demi langkahmu yang kian berat
Aku , anak gadis pertamamu akan mengkadokan segala
yang terindah untuk mu dan menjadikanmu raja yang begitu bangga kepada anaknya,
selalu ku harap doa dan cinta darimu Ayah, agarjiwa dan raga ini bisa begitu
kuat dan tabah untuk menjadikanmu bangga ..
Maafkan aku yah,masih banyak bergantung kepadamu..
masih meminjam uang 15 rbu kepadamu, masih selalu membantah untuk hal yang ga
penting. Maafkan anak mu yah. Tetaplah menjadi pahlawan daam hidupku, hingga
kelak aku akan buat mu bahagia dan berusaha membalas setiap tetes keringat yang
kau jatuhkan meski belum sepadan,
Comments
Post a Comment