Kabut senja perlahan gelap berselaput merah kala itu walau awan tengah tak benderang karena hujan baru akan menyirami bumi kepunyaan khaliq,
seakan memahami maksud hati kala itu, aku mengerenyitkan dahi dan tak ingin air mata ini jatuh membasahi pipi yang sedari tadi memang sudah tak kuasa menahan, mungkin hanya langit dan dia yang kala itu didepanku yang mengerti sejatinya apa yang aku rasakan..
Saat dia kemudian menyodorkan amplop coklat besar dihadapanku, sebelum kemudian pergi meninggalkanku untuk menunaikan kewajiban seorang hamba. tangan ini bergegas menggapai penuh tanya isi amplop itu, dan ku harap sang Maha menyiapkan berita baik didalamnya .
aku hanya mampu melihat penampang hitam seperti hasil rontgen yang tengah ku pegang, aku tak mengerti apa artinya yang aku tau itu hanya penampang tulang dada.. aku menaruh lembaran besar itu kemudian mengambil secarik kertas yang bertuliskan kepada Dokter spesialis Paru - Paru..
Rabb, tangan ini bergetar, mata ini makin tidak jelas menatap tulisan selanjutnya Rabbi kumohon peluk hamba saat itu, aku tetap kuat sambil menghela nafas panjang dan menyeka air mata ini, melanjutkan setiap kata di lembaran surat itu.. Dan Allah ku mohon semoga aku salah membaca lembaran itu.. tapi tidak aku benar , hati ini menangis raga dan jiwa ini sesak .. Dia sosok indah yang hampir 3 tahun menemani hidup ini , apa benar??
Allah kumohon peluk aku.. peluk aku rabbi..
Aku tahu, kenapa beberapa jam yang lalu dia ... selalu terdiam saat aku bercerita tentang kanker darah anaknya temanku.
Aku tahu kenapa pegangan tangannya begitu keras memaksa lenganku untuk merasa sakit .. saat aku yang hanya diam selama perjalanan tadi..
Allah aku tahu kenapa dia memintaku untuk tidak meninggalkannya..
Jiwa ini Rapuh, aku tak kuasa untuk menahan pecah tangisku..
terlebih mengapa baru saat senja itu ia memberikan amplop coklat itu, khaliq telah seminggu lebih ..
dan tangisku semakin menjadi saat dia berujar bahwa ia begitu takut untuk operasi ..
tulang ini serasa lemah, bibir ini kelu berujar rabbi, selain hanya nafas yang sesak dan tangisku yang sendu.. Khaliq ku mohon kuatkan ia, tenangkan ia ,
aku sadar, setiap insan adalah milikMU tapi ku mohon sertakan setiap kebaikan dan kesehatan kepadanya, dia yang ku ingin untuk semakin lama bersamaku..
Aku akan menjadi tegar disampingnya, bersama terus mengalunkan asmaMU Untuk memohon sepenuh hati demi kesembuhannya,
hadirkan setiap malaikat untuk menjaga hidupnya Ya Allah, alirkan setiap keberkahan dalam jiwanya, hingga tetap bisa menjadi sosok imam buatku kelak,
Sang maha pengasih dan penyayang atas kuasaMU kau bisa berkehendak semauMU, maka ku mohon dan bersimpuh di setiap sujudku, perkenankan kasihMU untuknya, untuk dia agar ia bisa selalu bersyukur atas nikmatmu..
Hingga malam tlah begitu gelap pekat bahkan bintangpun agaknya tlah tertidur diatas sana, mata ini perih jiwa ini lelah menangis sambil trus menyebut setiap asmaMU.. nafas ini seakan sesak tak berakhir,
dan aku mulai tak sadar tentang amplop cokelat itu. tentang gemetarnya tubuhku, tentang lemasnya tulangku, tentang wajahnya yang begitu tegar, aku coba melupakan setiap baris kata yang tertulis di lembaran itu, aku coba melupakan air mata ku. walau sulit untuk tidak menetes. malam ku kututup dengan keagungan asmaMU.. sambil nafas masih tetap sesenggukan dan air mataku membasahi selimutku..
Rabbi Perkenankan doa ditiap sujudku .. untuk kesembuhanya untuk kesehatannya..
Amin Amin Ya Rabbal Alamin
GWS Roika Wongkar
Aku akan selalu ada untukmu..
terlebih Allah yang akan selalu menguatkan dan akan menyembuhkanmu,
maaf untuk setiap tangis yang aku ciptakan
seakan memahami maksud hati kala itu, aku mengerenyitkan dahi dan tak ingin air mata ini jatuh membasahi pipi yang sedari tadi memang sudah tak kuasa menahan, mungkin hanya langit dan dia yang kala itu didepanku yang mengerti sejatinya apa yang aku rasakan..
Saat dia kemudian menyodorkan amplop coklat besar dihadapanku, sebelum kemudian pergi meninggalkanku untuk menunaikan kewajiban seorang hamba. tangan ini bergegas menggapai penuh tanya isi amplop itu, dan ku harap sang Maha menyiapkan berita baik didalamnya .
aku hanya mampu melihat penampang hitam seperti hasil rontgen yang tengah ku pegang, aku tak mengerti apa artinya yang aku tau itu hanya penampang tulang dada.. aku menaruh lembaran besar itu kemudian mengambil secarik kertas yang bertuliskan kepada Dokter spesialis Paru - Paru..
Rabb, tangan ini bergetar, mata ini makin tidak jelas menatap tulisan selanjutnya Rabbi kumohon peluk hamba saat itu, aku tetap kuat sambil menghela nafas panjang dan menyeka air mata ini, melanjutkan setiap kata di lembaran surat itu.. Dan Allah ku mohon semoga aku salah membaca lembaran itu.. tapi tidak aku benar , hati ini menangis raga dan jiwa ini sesak .. Dia sosok indah yang hampir 3 tahun menemani hidup ini , apa benar??
Allah kumohon peluk aku.. peluk aku rabbi..
Aku tahu, kenapa beberapa jam yang lalu dia ... selalu terdiam saat aku bercerita tentang kanker darah anaknya temanku.
Aku tahu kenapa pegangan tangannya begitu keras memaksa lenganku untuk merasa sakit .. saat aku yang hanya diam selama perjalanan tadi..
Allah aku tahu kenapa dia memintaku untuk tidak meninggalkannya..
Jiwa ini Rapuh, aku tak kuasa untuk menahan pecah tangisku..
terlebih mengapa baru saat senja itu ia memberikan amplop coklat itu, khaliq telah seminggu lebih ..
dan tangisku semakin menjadi saat dia berujar bahwa ia begitu takut untuk operasi ..
tulang ini serasa lemah, bibir ini kelu berujar rabbi, selain hanya nafas yang sesak dan tangisku yang sendu.. Khaliq ku mohon kuatkan ia, tenangkan ia ,
aku sadar, setiap insan adalah milikMU tapi ku mohon sertakan setiap kebaikan dan kesehatan kepadanya, dia yang ku ingin untuk semakin lama bersamaku..
Aku akan menjadi tegar disampingnya, bersama terus mengalunkan asmaMU Untuk memohon sepenuh hati demi kesembuhannya,
hadirkan setiap malaikat untuk menjaga hidupnya Ya Allah, alirkan setiap keberkahan dalam jiwanya, hingga tetap bisa menjadi sosok imam buatku kelak,
Sang maha pengasih dan penyayang atas kuasaMU kau bisa berkehendak semauMU, maka ku mohon dan bersimpuh di setiap sujudku, perkenankan kasihMU untuknya, untuk dia agar ia bisa selalu bersyukur atas nikmatmu..
Hingga malam tlah begitu gelap pekat bahkan bintangpun agaknya tlah tertidur diatas sana, mata ini perih jiwa ini lelah menangis sambil trus menyebut setiap asmaMU.. nafas ini seakan sesak tak berakhir,
dan aku mulai tak sadar tentang amplop cokelat itu. tentang gemetarnya tubuhku, tentang lemasnya tulangku, tentang wajahnya yang begitu tegar, aku coba melupakan setiap baris kata yang tertulis di lembaran itu, aku coba melupakan air mata ku. walau sulit untuk tidak menetes. malam ku kututup dengan keagungan asmaMU.. sambil nafas masih tetap sesenggukan dan air mataku membasahi selimutku..
Rabbi Perkenankan doa ditiap sujudku .. untuk kesembuhanya untuk kesehatannya..
Amin Amin Ya Rabbal Alamin
GWS Roika Wongkar
Aku akan selalu ada untukmu..
terlebih Allah yang akan selalu menguatkan dan akan menyembuhkanmu,
maaf untuk setiap tangis yang aku ciptakan
Comments
Post a Comment