Langit gelap
bermanjakan kilat dan seuntai pernik kelabu
Kala itu bumi
tengah bermandikan air langit
Air langit
berirama penuh nada bersambut satu persatu
Mencumbu dan
membasahi mahkluk tuhan seakan bersahabat
Sejuk
menyapa kalbu dan dingin merambahi nadi setiap insan
Alirannya terlihat
membahana berlarian mengejar keramaian
Saat tempat
berlindung tak lagi mampu menampung
Dan saat air
langit begitu bermurah hati berjatuhan turun
Kurasa bumi
enggan mengingatkan makhluk tuhan bahwa langit tengah bermurah hati
Dan aku pikir
manusia terlalu angkuh untuk berbagi dengan yang lain
Nistanya lagi,
manusia urung bermanja dengan alam.
Dan Alam
seakan paham harus seperti apa mengingatkan manusia
Buat air
mengalir semakin deras, bendungan pun tak kuasa membiarkan ia berkejaran
Hingga perlahan
merendam sudut bumi terlebih di bantaran pinggir
Dan manusia
harus mampu membayar pahit dustanya
Semestinya tak
perlu memaki alam, tak perlu menuduh penguasa
Sesungguhnya
Tuhan tlah ciptakan kita bersahabat, maka bungkam angkuh sebelum murka Tuhan membungkammu.
Comments
Post a Comment