Skip to main content

Aku Rindu Buaian Rintiknya ...



Aku begitu mendamba awan gelap berbalut manja keputihan
Matahari yang harus mengalah sejenak
Aku Rindu bagaimana langit menjadi kelabu begitu ke abuan
Sebelum kemudian langit menyemaikan bulir dingin penuh cinta

Aku Rindu menengadahkan tangan menikmati setiap tetesan sang langit
Bahkan saat ini aku sudah lupa bagaimana rupa hujan
Aku lupa cumbuan hujan ditubuhku saat aku berlarian menghindarinya
Aku juga lupa kapan hujan memeluk bumi.

Aku Rindu sajak halus setiap rintiknya
Rindu menatap hangat embun yang kemudian mengering di sinari panas
Aku Rindu bagaimana aku memeluk tubuh ku perlahan saat rinainya basahi aku
Aku Rindu, bernyanyi sambil menatap hujan menyentuh semesta.

Aku jengah dengan serpihan debu tak terperi
Aku Jenuh melihat hijau daun yang menguning..
Aaaahhh.. Tuhan,jika saat ini aku boleh memelas kepadaMU sang maha pemurah
Buat langit dermawan untuk membasahi bumi ..



Comments

Popular posts from this blog

With Nona Papua (Kak Vio Fatubun) :*

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum ses...

Puisi Harapan

Seberkas Cahaya Oleh : Bayu Indah Pratiwi Arakan mega tergerai dibatas senja Menyiratkan warna emas nan manja Dalam sujud penuh iba ku menghamba Agar kasih ini berlabuh kepadanya Ku untai aksara mesra tentangnya Mengalun merdu penuh bahagia Aku hanya mampu mengadu pada pemilik cinta Berharap Khalik satukan kita Tirai asa dan cita ku patrikan Mengurai mimpi menjadi nyata Menyulap sepi menjadi riuh tawa Membingkai harapan penuh do'a Agustus 2015 akad terucap dalam khidmat Linangan haru mengalir sesaat Dalam renda cinta yang teramat Dalam bulir kasih yang tersemat Kisah ini anugerah untukku Menyisakan bahagia yang tak lekang oleh waktu Berjelaga dalam hidup yang berliku Menggapai harap di barisan sajakku Kini, izinkan aku menemani hari mu Mengubah gulana menjadi Renjana Memintal intensi hingga tutup usia Merajut harap bercita jannah Wahai Rabb, izinkan aku mencinta Mendamba hasrat halal nan sakinah Beriringan menapaki denyut kehidupan Bersa...