Skip to main content

Hari Ke-13 Game Level 8 "Cerdas Finansial"

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah sudah memasuki hari ke-13,
Semakin hari mamak kehabisan ide ngajarin mbak Kiyya untuk cerdas finansial, hehe.. tapi tiba-tiba pak suami mengirim pesan sebuah foto, yaitu foto pak suami sedang disuntik. 

Saya bertanya apakah suntik vaksin atau ? Jangan - jangan doi donor darah. Sudah beberapa kali sejak kami menikah, saya selalu melarang Pak Su donor darah, dengan alasan saya khawatir Pak Su kekurangan darah dengan ritme pekerjaannya. Hehe memang alasan klasik, karena saya ga tega mungkin hehe..

Ternyata benar, Pak Su donor darah di PT nya. Nah,. Saat sedang melihat foto Pak Su, ternyata mbak Kiyya jugs melihat dan bertanya. 

🌿Mi.. papi kenapa mi? Sakit ya ?
🌷Enggak nak, papi donor darah. Nah, sayang harus tau kalau sebagai manusia kita bisa saling berbagi darah bagi yang membutuhkan.
🌿Papi mau mati ya mi? 
🌷 (Mamak terhenyak) bukan sayang, darah papi diambil buat di berikan ke orang yang sakit. Misalnya nih ada yang sakit terus dia kehabisan darah, nah darah itu bisa ditransfusi nak.
🌿 Ohh gitu.. 
🌷 Iya sayang, kita bisa memberikan darah kita karena bersedekah di sisi Allah itu pahalanya sangat besar. 
Allah sudah memberikan rejeki kepada Papi berupa uang dan kesehatan, jadi salah satu cara bersyukur adalah dengan memberikan sedikit darah kita buat orang lain. 
🌿Iya mi.. 

Nah, cerdas finansial hari ini saya coba melakukan pendekatan bahwa rejeki tidak melulu soal uang, jadi kesehatan pun termasuk rejeki. Salah satu cara mensyukurinya adalah bisa dengan saling memberi. 

Maka, dengan begitu kita berharap Allah memberikan rejeki yang luas kepada kita. Aamiin..

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

#hari13
#gamelevel8
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
#cerdasfinansial

Comments

Popular posts from this blog

With Nona Papua (Kak Vio Fatubun) :*

Puisi Harapan

Seberkas Cahaya Oleh : Bayu Indah Pratiwi Arakan mega tergerai dibatas senja Menyiratkan warna emas nan manja Dalam sujud penuh iba ku menghamba Agar kasih ini berlabuh kepadanya Ku untai aksara mesra tentangnya Mengalun merdu penuh bahagia Aku hanya mampu mengadu pada pemilik cinta Berharap Khalik satukan kita Tirai asa dan cita ku patrikan Mengurai mimpi menjadi nyata Menyulap sepi menjadi riuh tawa Membingkai harapan penuh do'a Agustus 2015 akad terucap dalam khidmat Linangan haru mengalir sesaat Dalam renda cinta yang teramat Dalam bulir kasih yang tersemat Kisah ini anugerah untukku Menyisakan bahagia yang tak lekang oleh waktu Berjelaga dalam hidup yang berliku Menggapai harap di barisan sajakku Kini, izinkan aku menemani hari mu Mengubah gulana menjadi Renjana Memintal intensi hingga tutup usia Merajut harap bercita jannah Wahai Rabb, izinkan aku mencinta Mendamba hasrat halal nan sakinah Beriringan menapaki denyut kehidupan Bersa...

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum ses...