Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pergi ke pasar membeli jeruk
Setoran rulis kompakan yuk❤️
Setelah sebelumnya me-review film, pekan ketiga ini rulis kompakan bertajuk "Pengalaman Pertama".
Setiap orang pasti punya pengalaman pertama ya, begitu pun saya. Tapi, justru butuh waktu berhari-hari memikirkan pengalaman pertama apa yang bisa saya bagi, yang tentunya bisa menginspirasi para pembaca.
Pak Suami menyarankan beberapa judul, dari mulai pengalaman pertama kuliah sampai pengalaman pertama berhasil menanam cabe, haha. Saran yang baik tapi saya kok kurang sreg 🤭.
Akhirnya, setelah bersemedi sekian hari. Saya memutuskan untuk bercerita pengalaman pertama berniaga tali pot gantung.
Masya Allah, Tabarakallah semua atas ridho dan kemudahan dari Allah. Sejak dulu saya sudah terbiasa dengan hal yang berkaitan dengan jual beli, membantu ayah berjualan misalnya. Masa kecil saya banyak dihabiskan dengan berdagang karena keluarga kami membuka warung di rumah.
Ah, masih lekat diingatan, dulu sehabis subuh Ayah dan Mama sudah sibuk menyiapkan barang belanjaan, padahal malam saja masih enggan beranjak pergi tapi dua sosok hebat ini bahkan sudah menempuh jarak berkilometer untuk pergi berbelanja.
Kerja keras Ayah dan Mama dalam berdagang memang selalu terpatri dalam diri ini, Ayah selalu berkata bahwa berdagang merupakan pekerjaan yang dicintai Rasulullah.
Saya teringat sebuah hadist berikut :
Dari Rafi’ bin Khadij radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Ada seseorang bertanya, “Penghasilan apakah yang paling baik, Wahai Rasulullah?” Beliau jawab:
“Penghasilan seseorang dari jerih payah tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad di dalam Al-Musnad no.16628)
Meskipun keseharian saya dulu membantu Ayah berdagang, namun saya belum pernah berdagang dengan usaha sendiri. Saya akui ada sedikit perasaan ragu dan malu menjajakan hasil dagangan.
Tepatnya sebulan terakhir ini, entah tiba-tiba muncul ide untuk membuat gantungan pot bunga berbahan tali. Hobi berkebun sepertinya menghipnotis saya untuk berpikir bagaimana membuat indah tanaman meski didalam rumah.
Berbekal tekad dan rasa percaya diri yang tak pernah lekang, wkwk, saya membeli semua alat dan bahan. Disinilah perjuangan dimulai.
Pulau tempat saya tinggal saat ini sangatlah terbatas dalam hal jual beli yang berhubungan dengan kerajinan tangan. Alhamdulillah Pak Suami ikut membantu menelusuri setiap toko, mulai dari toko bangunan, alat tulis, toko pakaian sampai dengan toko jahit.
Hasilnya ? Alhamdulillah dari sekian banyak toko yang kami datangi akhirnya kami menemukan satu toko jahit kecil yang menjual tali kur, tali yang nantinya akan kami gunakan untuk membuat tali pot gantung, tapi Allah mungkin belum mau perjuangan ini berhenti, warna yang kami inginkan ternyata tidak ada.
Kami melanjutkan pencarian berpayungkan terik matahari dan masih melewati jalan sempit . Alhamdulillah, kali ini tali dan warna yang kami inginkan tersedia, mungkin ini toko ke 15 yang kami datangi dan akhirnya perjuangan kami berbuah manis.
Kenapa tidak membeli online ? Sebenarnya saya sudah memesan jauh hari, namun apalah daya teriakan. "Paket !! " Urung kami dengar.
Sejujurnya saya merasa malu terhadap kemampuan saya yang berhubungan dengan kerajinan tangan, apalagi tali menali. Ditambah lagi saya merasa "kurang apik dan rapi" dalam membuat hasil karya. Saat sekolah dulu sepertinya nilai kerajinan tangan saya paling mentok angka 8 dan merasa ini memang bukan bakat saya.
Tetapi, saya salah. Hal mendasar yang paling penting ialah kemauan belajar. Bukankah setiap kita terlahir dengan fitrah belajar dan bernalar ? Bukankah Allah selalu menyiapkan jalan dan memberikan kemudahan bagi yang bersungguh-sungguh? Saya mengubur dalam-dalam perasaan ketidakmampuan saya dalam membuat hasil karya, saya yakini bahwa kemudahan selalu ada bagi mereka yang bersungguh-sungguh.
Saya pun belajar mandiri dari video berbagi gratis dan memahami setiap simpul sampai bisa terbentuk menjadi sebuah tali pot gantung, saya niatkan hasil karya saya nantinya bisa dinikmati orang lain.
Apakah semudah membalikkan telapak tangan? Tidak segampang itu romlah😅, ternyata dalam memotong tali memerlukan akurasi yang tepat, selain itu membuat simpul bermodalkan tontonan video cukup membuat mata dan kepala pusing wkwkw..
Memang tidak gampang, tapi tentu bisa asal berusaha. Akhirnya, hasil karya tali pot gantung selesai meskipun bonusnya punggung keram,lengan dan bahu pegel. Wkwk, lagi-lagi ini baru permulaan wik !
Gimana nanti kalau banyak orderan ? Haha... Aamiin.
Qadarullah, saat membeli tanaman tempo hari, saya mengajak ngobrol penjualnya dan melancarkan jurus promosi kalau saya menjual tali pot gantung (padahal saya masih butuh banyak belajar, tapi entah dari mana keberanian menawarkan bakulan meluncur tanpa rem dari mulut ini), Alhamdulillah (lagi) penjualnya baik karena bersedia membantu promosi ke teman-temannya. Ah, aku bersyukur sekali mengingat pergaulanku yang terbatas di pulau ini.
Siang itu, getar HP menandakan ada pesan yang masuk lewat aplikasi sejuta umat itu, Masya Allah, seseorang menanyakan tali pot gantung dan langsung memesan tiga buah tali. Perasaanku ? Luar biasa tak terkata. Saya segera memikirkan nama label apa yang bagus untuk dagangan saya dan seketika itu pula memilih "Rumbai Handmade" sebagai nama labelnya.
Saya pun segera menyelesaikan pesanan dan mengirimkan kepada pembeli pertama saya. Ya Razaaq, jika dulu uang senilai puluhan ribu rupiah tidak cukup berarti maka sekarang Kau bukakan jalan agar hamba lebih bersyukur dan menyadari betapa sulitnya mengais rupiah. Niat awal berniaga agar hasil karyaku bermanfaat bagi orang lain, bukan melulu soal laba.
Saya terfikir untuk menawarkan bakulan saya kepada ibu-ibu di perumahan, tapi masih maju mundur karena perasaan ragu dan malu, entahlah mental pedagang sepertinya belum seutuhnya hadir dalam diri saya.
Tapi, kalau tidak ditawarkan bagaimana ibu kompleks akan tahu?
Akhirnya, saya izin menawarkan bakulan tali pot gantung di group aplikasi hijau itu, debar jantung saya tak teratur, menanti apakah ada balasan atau malah tidak ada yang tertarik?
Alhamdulillah ada beberapa orang yang tertarik dan memesan tali pot gantung😍
Saya begitu terharu sekaligus bahagia, sambil menyelam minum air, hal yang tadinya dirasa sulit tapi Allah beri kemudahan.
Pengalaman pertama berniaga dari hasil karya tangan sendiri memberikan banyak pelajaran berharga. Menjadikannya kekuatan agar diri ini tidak berpuas hati melainkan senantiasa berbenah mencapai kesuksesan dunia akhirat. Dan yang terpenting saya bisa bertemu dengan teman - teman sesama pecinta tanaman .
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
#RulisKompakan #KomunitasIPBatam
Semoga laris manis ya mba awik bakulannya����
ReplyDeleteSemangat belajar dagangnya menginspirasi❤��
Mba lilis, Masya Allah iya mba.. dari usaha ini dapat banyak pelajaran mba 🤗, smangat juga mbaa ❤️
ReplyDeleteAku suka gaya menulis mbak Awik nih.
ReplyDeleteItu penggantung potnya ala macrame gt ya mbak? Cantik. Apalagi yg warna hitam
Semoga laris manis ya
Mba Asri, aku butuh jam terbang seperti mbak nih, soalnya sering di waktu2 mepet🤭🤭
DeleteMohon sarannya mbak, kalau ada penulisan atau tanda baca yang masih salah ya ❤️
Iya simpul macrame mbak, tali saja yang beda, Masya Allah Aamiin mba