Skip to main content

Review Film "The Lion King"


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Warahmatullah
 Wabarakatuh


Nah, challenge pekan kedua di rumah belajar menulis adalah Me-review film. Sebenarnya sudah sekian purnama saya tidak menonton film, Ah, emak emak yang punya bayi dan balita pasti tahu ya alasannya. Hehe..

Tapi, tidak melulu karena anak ya mak, wong buktinya teman saya bisa sampai nungguin episode terbaru padahal sama-sama punya anak mak hehe, salut !.

Oh, jadi film terakhir yang saya tonton ini bareng Mbak Kiyya, anak sulung shalihah. film keluarga bertajuk "The Lion King",kalau dulu hobi saya nonton film horror, maka setelah menikah film animasi, komedi dan action menjadi pilihan walaupun bisa dihitung jari film yang ditonton setiap tahun, haha.

Hal apakah yang paling berkesan setelah menonton film ini ? (Tebak ya guys..)



📖 SINOPSIS FILM THE LION KING
Film animasi The Lion King (live action) rilis tanggal 17 Juli 2019, film besutan sutradara Jhon Favreau ini merupakan hasil re-make dari film animasi sebelumnya yang rilis tahun 1994.

Film ini mengisahkan tentang kehidupan di hutan Afrika, dimana terdapat sekawanan singa yang menguasai daerah bernama Pride Land. Raja Pride Land adalah Mufasa (James Earl Jones), sementara ratunya adalah Sarabi (Alfre Woodard). 

Mereka memiliki seekor anak singa, penerus tahta kerajaan bernama Simba (JD McCrary, Donald Glover).Simba kecil pun diberikan petuah-petuah oleh sang ayah mengenai kerajaaannya dan bagaimana kelak menjadi seorang raja. Simba memiliki sahabat bernama Nala (Shahadi Wright Joseph, Beyoncé Knowles-Carter).

Namun, paman Simba yang bernama Scar(Chiwetel Ejiofor) licik karena ia menginginkan tata kerajaan menjadi miliknya, Hingga suatu saat Scar merencanakan hal yang buruk bersama para hiena kepada Mufasa dan Simba. 

Kawanan Wildebeest menyerbu ngarai dan di bawah sana ada Simba. Mufasa mencoba menyelamatkan Simba sekuat tenaga namun tidak selamat. 

Simba pun sedih, ayahnya telah tiada. Scar pun muncul dan menyalahkan perbuatan Simba yang menyebabkan Mufasa tewas. Simba muda yang polos bingung apa yang harus ia lakukan, dan Scar menyuruhnya pergi dan jangan pernah kembali.

Scar menggambil tahta Mufasa dan menguasai Pride Land bersama para hiena. Sementara Simba pergi jauh mencoba melupakan masa lalu. Akankah dia kembali merebut tahtanya sebagai raja Pried Land?

📖REVIEW FILM THE LION KING

Nah, berikut ini hasil pengamatan saya sebagai seorang ibu biasa yang minim jam terbang dalam hal menonton film, Ups, hehe..

1. Visual yang Keren
Sebelumnya saya pernah menonton film The Lion King yang versi animasi dan alur ceritanya masih sama persis dengan versi animasi, tapi yang menakjubkan adalah visual gambar yang keren, menontonnya seperti melihat binatang sungguhan, dengan pemandangan langit yang indah, dan bongkahan batu raksasa yang menjadi rumah kawanan singa, belum lagi hamparan pasir dan keindahan belantara hutan yang terlihat nyata.

Ini yang membuat saya berdecak kagum, Mbak Kiyya pun terlihat sangat menikmati setiap scene cerita. Meskipun ada beberapa ekspresi yang datar , tapi pesan cerita bisa tersampaikan. Misalnya saat Mufasa meninggal, perasaan sedih dan haru masih bisa terasa.

2. Soundtrack yang cool dan lucu
Nah, jadi sebelum kami menonton film ini, Pak Suami sebenarnya sudah mengenalkan lagu "The Lion Sleeps Tonigt", jadi Mbak Kiyya sudah sangat kenal lagu ini. Pas scene Pumba dan Timon nyanyi lagu ini, Mbak Kiyya pun auto nyanyi, haha..

Oh, iya ada lagi lagu Can’t You Feel the Love Tonight, ketika Simba dan Nala berlarian. Menciptakan suasana romantis yang membahagiakan. Dan Hakuna Matata yang super lucu.

3. Pesan Cerita
Film ini mengajarkan banyak hal positif yang tentunya menjadi nilai lebih , tidak hanya tentang keberanian tetapi juga tentang tanggung jawab dan amanah.

Sosok Simba yang meskipun awalnya memilih meninggalkan kawanan, namun akhirnya berjuang dengan keberanian melawan pamannya, begitupun dengan Nala dan Surabi yang turut berani membuktikan kebenaran .

Sikap saling asih dan kerja sama yang kuat dicerminkan oleh para singa, inilah yang disebut keluarga, saling mengeratkan pegangan tangan ketika ada masalah dan menghadapinya bersama.

Setiap perjalanan dalam sisi kehidupan tidaklah selalu berjalan lurus, akan ada belokan, tikungan, tanjakan atau bahkan polisi tidur. Jadi sudah sepatutnya setiap keluarga memahami perannya dan bergandengan tangan mencapai tujuan.

Pesan cerita pun saya sampaikan kepada anak saya yang kemudian saya akhiri dengan   nyanyian "Awimbawe awimbawe Uuu...uu.." 
Haha, karena ini yang paling berkesan haha..


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

#RumbelMenulisIPBatam
#RulisKompakan 
#KomunitasIPBatam



Beberapa Informasi di sadur dari google

https://id.bookmyshow.com/blog-hiburan/review-film-the-lion-king-nostalgia-masa-kecil-dan-visual-yang-ciamik/

Comments

  1. Eh, ada live actionnya toh Lion King? Baru tau aku..wkwk..
    Tontonan jaman kecil nih..

    ReplyDelete
  2. Baca ini jadi inget kalau belum nonton dan semakin ingin menonton. Terima kasih reviewnya mbak 😉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, seru nih nonton bareng anak mba . Audio visualnya cakeepp

      Delete
  3. Suka reviewbya mba <3.

    Dan aku malah udh nonton yang ini.
    Yang versi legend alias animasi belum nonton.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang jadul kalau yg animasi mba, kemarin smpat nnton di tv🤭

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diha

Yuk, Kenali Emosi !

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,  Hari ini di CH GaMa mengadakan BIRU "Bincang Seru" terkait emosi, kali ini materi dipaparkan langsung oleh yang ahli di bidang psikologis yakni Mbak Elsy Junilia S.Psi, M. Psi, Psikologi yang juga adalah warga di CH kami . Sesuai goal kami pada Project Passion yaitu, menjadi ibu bahagia dan mampu cerdas kelola emosi, mengenal emosi dan cara meregulasinya adalah hal yang penting untuk kami pelajari, tak hanya cukup sampai dipelajari, kami pun harus mempraktekkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wah, PR besar ini untuk bisa terus istiqomah.  Yuk, kita kenalan sama yang namanya emosi ini. Jadi  Emosi  adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.  Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.  Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa s enang  mengenai sesuatu, marah  kepada seseorang, ataupun takut  terhadap sesuatu.  Ternyata emosi itu tidak hanya berupa marah loh, ada juga emosi positif yan

Buddy Review Jurnal 1 'Identifikasi Masalah'

  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai hai, gimana sudah membaca postingan sebelumnya terkait identifikasi masalah? ada yang relate kah ?,gamifikasi seru kali ini dikelas bunda shalihah adalah " buddy review". Masya Allah ,mendapatkan teman review seperti ini ternyata ada hikmah besar, apa iya ini bagian dari ikhtiar kita agar mampu mencari keping-keping solusi atas masalah yang kita hadapi? atau hadirnya teman review sebagai risalah diri agar lebih semangat menghadapi tantangan? Siapa buddy review saya? beliau adalah Mbak Heru Pratiwi dari regional Karawang, mbak Heru ini juga teman seangkatan saya di kelas bunda produkti dan pernah beberapa kali bersapa. Menuliskan jurnalnya di google doc, berikut ini hasil review saya terhadap jurnal mbak Heru.  Apa yang Sudah Baik di Jurnal Buddy? Menurut saya, mbak Heru sudah mampu menganalisa dengan baik tentang apa masalah yang tengah ia hadapi, sehingga masalah bisa diidentifikasikan dengan jelas.  Masalah yang mbak