Bismillah,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh Putriku, apa kabar kamu nak ? Semoga cintanya Allah selalu
mendekapmu hangat Aamiin.
Nak, sebelum membaca surat dari
mami, tolong sejenak tutup matamu dan rasakan setiap angin yang membelai lembut
rambutmu, dengarkan deru nafas pelanmu serta bayangkan gurat wajah mami yang
tersenyum kearahmu. Sungguh mami mencintaimu penuh arti nak.
Sayangku Kiyya Almahyra Wongkar. Perempuan
bahagia yang Insya Allah berhasil di dunia dan akhirat. Mami dan Papi
sematkan nama indah untukmu sebagai do’a mendalam kami kepada Illahi agar kau
selalu tersenyum penuh bahagia hingga ke Jannah.
Nak, bagaimana hari mu ? begitu indah
bukan ? Masya Allah. Mbak Kiyya, putri sulungku yang punya sejuta ide saat
bermain, yang tumbuh menjadi anak pemberani, begitu peka merasa. Masih membekas
dalam ingatan bagaimana Allah menjaga mami saat melahirkanmu nak, di ruangan
berpenyejuk yang menggigilkan tubuh mami. Menikmati aliran infus dalam
darah seraya berdzikir kepada Ar-rahman, mengalunkan do’a agar operasi
ini Allah berkahi.
Tanpa terasa pipi ini basah saat
lengkingan merdu suaramu terdengar nak. Masya Allah, perih yang terasa menjadi
tak berbekas, tubuh yang semula membeku pun perlahan menghangat. Nak, terima kasih
sudah memilih mami menjadi ibumu.
Memangku amanah menjadi seorang
Ibu merupakan karunia terbesar dari Ar-Rozzaq. Bagaimana mungkin diri
ini tak bersyukur bisa menggendong bayi nan mungil berpipi merah muda, bisa
menjamah tubuh kecil nan wangi, yaitu kamu mbak.
Hari demi hari merenda bahagia,
membersamaimu penuh cinta meski terkadang suara pekik tak mampu mami elakkan.
Membahasakan rasa kasih mami dengan mendekapmu, menyuarakan bahasa sayang
dengan mencium pipi dan keningmu. Tahukah kamu nak, wangi rambutmu begitu mami
rindukan, bening matamu selalu mami inginkan.
Nak, menguntai cerita bersamamu
memang tak akan habis, kamu dan segala hebatmu selalu membuat mami takjub.
Lagi, Masya Allah keberkahan selalu terlimpah untukmu nak. Mbak Kiyya sayang, alif
ba ta yang mami ajarkan kepadamu semata agar kau mengimani bahwa Al-qur’an
adalah petunjuk hidupmu, yang bisa memberimu syafaat kelak. Takbiratul Ihram
yang mami peragakan semata agar kau menjadikan shalat sebuah kebutuhan yang
membahagiakan. Nak, mami hanya ingin kau menjadi shalihah.
Mbak Kiyya, maafkan mami jika
mami masih banyak kekurangan dalam membesarkanmu. Terkadang ego mami menguasai
diri hingga tak jarang memaksakan dirimu nak, maaf jika terkadang suara mami
memekakkan telingamu dan maaf jika tak semua inginmu bisa tercipta. Percayalah
mbak, mami sangat mengasihimu , melantunkan nama mu dalam setiap bait do’a adalah kewajibanku.
Terima kasih telah menjadi bagian
dalam hidup mami nak, wajah ayu mu mampu menceriakan seisi rumah. Teruslah menjadi
hebat putriku, tumbuhlah menjadi anak shalihah dan seorang hafidzah, semoga
Allah meridhoi hidupmu nak. Aamiin..
Mami mu tersayang,
Bayu Indah Pratiwi.
Comments
Post a Comment