Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Penghujung 2021 hadir, tak pernah terbayangkan akan begitu semaraknya bulan desemberku tahun ini, mengapa ? ah.. rasanya tak sabar menuliskan aliran rasa menjadi bagian dalam komunitas Ibu Profesional (IP). Alhamdulillah, Selamat 1 DEKADE Ibu Profesional, komunitas yang sejak awal membuat saya jatuh hati karena komunitas ini konsisten mendidik para perempuan Indonesia Agar senantiasa belajar dan menjalankan perannya dengan penuh kesungguhan.
Bercerita awal perjalanan menjadi bagian dalam Ibu Profesional penuh rasa syukur, belajar dan belajar karena menyadari bahwa menjadi seorang ibu nyatanya perlu ilmu yang luas, menjadi seorang ibu nyatanya harus berdaya dan berkarya. Kenyataan ini yang pada akhirnya membuatku mantap memilih Ibu Profesional menjadi 'Rumah' bagiku untuk belajar, bermain dan bercengkrama bersama teman-teman lain yang se-frekuensi. Disini kini aku merasa bahagia menikmati peranku sebagai seorang Ibu. Ekosistem Ibu Pembaharu yang begitu gagah menjadi solusi atas tantangan hidup dan lingkungan sekitarnya.
Terimakasih sedalam-dalamnya buat Ibu Septi Peni Wulandani dan Pak Dodik yang telah berupaya tak kenal siang dan malam, yang telah bersemangat tak kenal lelah dalam mendirikan komunitas kebanggaan kami semua. Semoga menjadi amal jariyah Bapak dan Ibu kelak Aamiin. Semoga dampak komunitas Ibu Profesional makin meluas hingga tak ada satupun perempuan terlewat (leave no one behind).
Jadi Konferensi Ibu Pembaharu (KIP) ini merupakan acara yang digelar dalam rangka Milad Ibu Profesional yang ke-10. Masya Allah, acara apakah ini ?
Acara KIP Berlangsung selama enam hari sejak 17 - 22 Desember 2021 yang menghadirkan 14 orang hebat sebagai narasumber, terbagi dalam 22 sesi acara dengan 1000 private audience dan mengundang lebih dari 10.000 member aktif Ibu Profesional. Masya Allah, sampai disini apakah teman-teman sudah bisa membayangkan ? konferensi kayak mana yang bisa mendatangkan audiens sebanyak ini ? gimana euforia acaranya ?
- Perempuan menyadari, menghargai dan bangga atas perannya sebagai ibu rumah tangga yang berkontribusi positif untuk masyarakat dan dunia
- Perempuan dan anak perempuan berdaya melalui teknologi dan komunikasi
- Pemberdayaan perempuan dalam disabilitas
- Perempuan dan pengasuhan/pendidikan anak
- Perempuan berdaya dalam ekonomi, baik perempuan dalam keluarga , tulang punggung maupun orang tua tunggal
- Perempuan berdaya dan berkarya untuk kehidupan yang berlanjutan (Sustainable living) dan dapat dimulai dari rumah.
Narasumber di acara KIP :
- Nur Yanariyah, A.Md. G : Beliau adalah founder Motherhope Indonesia dan Ketua Yayasan Menggapai Harapan Ibu, dalam pemaparannya beliau berkata bahwa "Kesehatan mental ibu hamil dan pasca melahirkan tak kalah penting dan urgent dengan kesehatan fisik ibu dan si bayi".
- Nani Zulminarni : Ashoka Leader untuk Asia Tenggara, beliau juga Pendiri Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dan menjadi Ketua Komite Pendidikan Nasional Akademi Paradigta. Menurutnya, "Perempuan adalah produsen. Bisa menciptakan apa saja, termasuk dalam kondisi kepepet. Maka Bangkitkanlah karakter produsen itu".
- Deasi Srihandi : Seorang Sociopreneur, bagian dari Komunitas belajar bersama Green Mommy Homestead Indonesia. Beliau berpesan "Sustainability mulailah dari diri sendiri, dari yang paling mudah, dari yang paling bermasalah".
- Heni Sri Sundani : Seorang yang memiliki keinginan besar untuk memutus rantai kebodohan dan kemiskinan di desanya. Menurutnya "Pengalaman buruk bisa menjadi Guru terbaik, tetapi Guru buruk tidak akan bisa memberi pengalaman belajar terbaik".
- Maureen Hitipeuw : Community builder dan founder of Single Moms Indonesia, Ibu Tunggal ini terus menebarkan manfaat kepada para ibu tunggal diluar sana agar terus bangkit, Beliau mengingatkan bahwa "Kita semua punya kemampuan untuk bangkit dan berdaya, memperbarui hidup. Jangan pernah lupakan itu ! Seberat apapun beban yang harus ditanggung".
- Listiana Suherman : Permaculturist, seorang Environment Designer dan Consultant, Sustainable Mentor. Menurutnya "Sustainability dengan permaculture tidak bisa disregregasi. Pendekatan Ekologis dengan permaculture mengintegrasikan masalah-masalah untuk didapatkan solusi.
- Yulia Indriati :Seorang Direktur Keluarga Kita" Beliau percaya bahwa anak Kita BISA sebelum anak percaya bahwa dirinya BISA"
- Sri Haryati : Kepala Suku Hayat School, Co-FOunder Yayasan Majelis Kreativitas Indonesia. Menurutnya " Kita perlu bertanya pada diri kita "apa mau Allah atas diri kita? bukan apa mau kita terhadap kita"
- Ines Setiawan : Sociopreneur, Founder SHINE. Beliau ernah bertanya-tanya: Belajar itu apa? Belajar untuk apa? adalah proses seorang ibu bisa 'melihat' masalah, memberdayakan dirinya kemudian membagikan solusinya pada perempuan lain, agar sama-sama berdaya dan menjadi bagian dari solusi.
- Siti Julaihah, S.S., M. Hum. : Seorang penulis dan konten kreator. "Just Do It ! jangan terlalu mikirin modal dulu, jangan tunggu semua sempurna, Jalani ! sembari memperbaiki dan memperbarui, tuturnya".
- Farha Ciciek : Founder RAHIMA dan Komunitas Tanoker, Ledokombo. Tag Line beliau adalah "Bermain itu 'tidak main-main'. Bermain itu mampu mencerdaskan, Playing is learning for a better living".
- Nicky Clara : Perempuan muda dengan segudang kemampuan, ia tak lelah memberdayakan diri dan sesama kaum disabilitas dibidang ekomoni kreatif "Keterbatan hanyalah sebuah mindset awali dengan 'strong why' dan impian kemudian berusaha 100% mewujudkannya".
- Anna Soemarmo : Head of Retail and Payment Activation for Google Play Southeast Asia & Australia, Mentor for woman leadership Program at Google APAC. Menurutnya "Because being smart is not enough to be successful", perlu kegigihan untuk memecahkan banyak masalah"
- Septi Peni Wulandani : Founder Ibu Profesional, Founder School of Lebah Putih, Pendiri Yayasan Jarimatika. Ibu Rumah Tangga, BUKAN PENGANGGURAN. Kami berkontribusi bagi Negeri ini sebagai pendidik generasi. Oleh karena itu, keprofesionalan ibu yang bekerja di ranah domestik harus diperhitungkan untuk menentukan kebijakan strategis di negeri ini.
#darirumahuntukdunia
#1dekadeibuprofesional
#semangatkip2021
#semestakaryauntukindonesia
Comments
Post a Comment