Skip to main content

Tantangan Jurnal Refleksi Pemilu Hexagon City

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Masya Allah pekan kedua di Bunprod ini berlangsung begitu meriah, bagaimana tidak ? Pekan ini adalah pekan yang bertabur bintang karena di Kota tercinta kita yaitu Hexagon City tengah mengadakan pemilihan Walikota Hexagon City. Masya Allah, layaknya sebuah Kota maka perlu adanya pemimpin yaitu seorang walikota. 

Jika di kelas Bunda Cekatan sebelumnya berfokus pada diri sendiri tentang bagaimana kita memahami diri dan berupaya agar diri ini bisa mencapai goal, maka di kelas Bunda Produktif orientasi kita adalah bukan lagi diri kita namun orang lain, jadi fokus kita kini bisa menebar manfaat buat warga di Kota. 

Tahap Pemilu dilaksanakan selama hampir dua pekan, tepatnya mulai tanggal 22 September hingga penetapan walikota terpilih dan jajarannya di tanggal 5 Oktober 2021.

Ada 6 Hexagonia yang mendaftarkan diri sebagai kandidat dalam pemilu periode ini, terdiri dari berbagai cluster. Masya Allah, nama mereka ini tentunya tidak hanya kebetulan tertulis, melainkan sudah berdasarkan kehendak Allah. Mereka yang dengan kesungguhan hatinya mau mengambil peran menjadi seorang pemimpin. Tentunya hal ini patut kita teladani, karena kesanggupan mereka mengambil peran ini memang tak mudah tapi keyakinan mereka lah yang layak kita apresiasi.

Para kandidat pun menampilkan visi misi , background serta pengalaman mereka. Sekali lagi, kekaguman itu hadir saat membaca flyer mereka. Hebat ! satu kata ini layak saya sematkan untuk mereka. Mereka juga layak menjadi kandidat dan ujung-ujungnya memusingkan saya untuk memilih diantara mereka. Hehe.. 

Nah, satu lagi yang seru dari pemilu tak lain tak bukan adalah "Live Debat", dengan visi misi yang mereka usung, satu sama lain saling meyakinkan hexagonia bahwa mereka layak. Live debat ini menurut saya semakin memberikan keyakinan akan pilihan nomor berapa yang akan kita pilih, dari pemaparan dan cara menjawab menunjukkan kesiapan untuk menjadi seorang pemimpin.

Tidak luput dari "Timses" kalau dalam pemilu, begitu juga di hexagon city. Setelah melakukan live debat, saatnya para timses memaparkan kembali dukungan mereka kepada kandidat yang mereka usung.
Seru sekali bukan ? tak beda dengan pemilihan umum yang selalu kita lakukan secara langsung. 


Kami dari CH GaMa mendukung penuh acara Pemilu Walikota di Hexagon City, sebagai CH Leader saya terus mengingatkan kepada warga GaMa agar memberikan hak suara mereka, karena tentunya hak suara setiap hexagonia sangat menentukan siapa kelak yang akan memimpin Hexagon City setahun mendatang.

Pada hari terakhir kampanye, Bu Septi dan Pak Dodik juga turut memberikan analisanya terhadap pemilu yang akan berlangsung. Satu jam berlalu dengan santai dan banyak tawa layaknya ngobrol ringan keduanya memberikan analisa dan pendapat. Pak Dodik menyampaikan bahwa nantinya Walikota terpilih merupakan gambaran bagaimana hexagonia di Kota Hexagon, oleh karenanya kita diminta untuk memilih dengan seksama dan sesuai hati nurani.




Namun, Pak Dodik menyampaikan bahwa tidak ada pemilu yang gembira karena asal kata pemilu itu "pilu" jadi pasti ada yang sedih karena kalah. Hehehe, terlihat agak aneh tapi rupanya benar. Namun, saya yakin panggilan hati teman-teman kandidat tentunya juga dibarengi dengan rasa keikhlasan yang teramat. Menang kalah memang selalu ada tapi yang terpenting tujuan para kandidat itu sama. Menjadikan Hexagon City menjadi Kota yang lebih produktif dengan warga yang kreatif dan penuh solusi.

Pak Dodik juga memaparkan bahwa pemilu ini tidak bisa serta merta menghasilkan keadilan. Namun, diharapkan bisa memenuhi rasa keadilan setiap warganya. Jadi, masing-masing hexagonia hanya cukup diperkenankan mencoblos satu kali sebagai bentuk rasa adil dan merata bagi para kandidat.

Beliau juga menegaskan bahwa pilihlah walikota sesuai hati nurani dengan bahagia, bukan berdasarkan sukuisme (cluster), para hexagonia dipersilahkan memilih siapapun yang layak tanpa memandang cluster mana.

Bu Septi juga menambahkan bahwa setiap hexagonia diharapkan turut berkontribusi salah satunya adalah menggunakan hak suaranya, berkontribusi memberikan apa yang kita mampu bukan hanya bisa menuntut. Semua tentu berawal dari kesungguhan kelak kesungguhan itu akan melahirkan manfaat dan berguna bagi orang lain.

Jika selama ini saya melakukan pemilu secara langsung di TPS, maka pemilu walikota hexagon yang dilakukan secara online memberikan nuansa baru sekaligus pengalaman yang menyenangkan. Pemanfaatan teknologi ini harus dibarengi dengan kerangka pikiran yang lebih terstruktur sehingga dalam pengambilan keputusan akan lebih baik.

Dan hari pencoblosan pun dimulai, saya terus mengingatkan kepada warga CH GaMa agar bersegara mengisi link pemilu karena batas waktu pengisian adalah dari jam 07.00-19.00. Apakah semuanya berjalan lancar ? tentu tidak hehe.. ada beberapa teman di CH yang kesulitan untuk upload id card, sehingga harus konfirmasi kepada Mardika, meskipun ada misskomunikasi tapi Alhamdulillah CH GaMa 100% menggunakan hak suaranya.




Alhamdulillah, akhirnya setelah proses kampanye hingga pencoblosan suara. Muncullah nama baru yang menjadi Walikota Hexagon City yaitu Mbak Meilya Novira, beliau ini dulu satu regu bersama saya saat Bunda Cekatan. Masya Allah. Selamat dan Semangat Mbak Novi, amanah besar telahpun dipangku. Semoga Allah mudahkan dan Allah berkahi Aamiin. 




Refleksi Pemilu Hexagon City bagi diri saya adalah :

1. Kompleksitas penyelenggaraan pemilu tentunya menjadi tantangan sendiri bagi jajaran city leader sebelumnya, saya cukup salut dengan teknis pemilu yang berjalan sedemikian rupa. Memberikan banyak hal dan ilmu baru bahwa ternyata pemilu juga bisa diadakan secara online tanpa menghilangkan alur wajib yang ada saat pemilu. Mungkin sebagai evaluasi kedepannya adalah 
  • Form pencoblosan bisa ditiadakan upload id card karena nomor id card, beserta data diri cukup untuk pendataan. 
  • "Blusukan".Pada pemilu kemarin blusukan para kandidat hanya dilakukan di cluster, mungkin agar bisa lebih kenal dekat bisa dijadwalkan untuk blusukan ke CH. 
2. Pemilu ini banyak mengajarkan saya tentang beberapa karakter yaitu 
  • Kepercayaan diri itu layak untuk dibangun, mungkin tidak perlu skala besar, bisa kita mulai dari lingkup kecil. Bahwa setiap manusia memang berperan sebagai khalifah. Maka setiap kita bisa jadi pemimpin asalkan memang yakin dengan kemampuan diri.
  • Jiwa Kepemimpinan, saat diri ini menjadi pemimpin tentunya membicarakan kepentingan lain, yang saya tangkap dari pemaparan visi misi teman-teman kandidat semuanya mengedepankan kepentingan bersama.
  • Legowo, menang kalah sudah menjadi konsekuensi dalam pemilu namun satu hal yang selalu diingat bahwa tujuan kita mencalonkan diri adalah panggilan hati untuk berbuat banyak bagi orang lain. Jadi, meski tak menang pun nyatanya kita masih bisa berbuat banyak untuk orang lain. Seperti halnya para kandidat walikota yang tidak terpilih. Mereka dengan suka cita kini tergabung menjadi Jajaran City Leader. Peran dan pengaruh mereka akan sangat dibutuhkan demi kebaikan kota ini.
3. Pemilu itu murni, maka tentukan pilihanmu tanpa paksaan,tanpa sukuisme seperti kata Pak Dodik. Maka menjadi kewajiban kita untuk bisa mengamati lebih jauh kandidat yang akan kita pilih.

Terimakasih Hexagon city telah memberikan banyak keseruan dan pengelaman baru yang menyenangkan dalam pemilu walikota ini. Gegap gempitanya tak jauh berbeda dengan pemilu langsung. Alhamdulillah, pemilu telah pun usai. 

Oh iya, Mardika meminta setiap CH Untuk memberikan ucapan selamat kepada Walikota terpilih dan jajaran city leader. Penasaran, gimana video ucapan dari GaMa ? Yuk Kita intip gaes. ...









Comments

Popular posts from this blog

With Nona Papua (Kak Vio Fatubun) :*

Puisi Harapan

Seberkas Cahaya Oleh : Bayu Indah Pratiwi Arakan mega tergerai dibatas senja Menyiratkan warna emas nan manja Dalam sujud penuh iba ku menghamba Agar kasih ini berlabuh kepadanya Ku untai aksara mesra tentangnya Mengalun merdu penuh bahagia Aku hanya mampu mengadu pada pemilik cinta Berharap Khalik satukan kita Tirai asa dan cita ku patrikan Mengurai mimpi menjadi nyata Menyulap sepi menjadi riuh tawa Membingkai harapan penuh do'a Agustus 2015 akad terucap dalam khidmat Linangan haru mengalir sesaat Dalam renda cinta yang teramat Dalam bulir kasih yang tersemat Kisah ini anugerah untukku Menyisakan bahagia yang tak lekang oleh waktu Berjelaga dalam hidup yang berliku Menggapai harap di barisan sajakku Kini, izinkan aku menemani hari mu Mengubah gulana menjadi Renjana Memintal intensi hingga tutup usia Merajut harap bercita jannah Wahai Rabb, izinkan aku mencinta Mendamba hasrat halal nan sakinah Beriringan menapaki denyut kehidupan Bersa...

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum ses...