Skip to main content

Rejection is just Re-direction

 

Rejection is just Re-direction.

Ditolak ?


Teman2 pasti pernah merasakan bukan, ditolak mungkin oleh lingkungan sekitar atau orang terdekat, Ide kita tidak diterima oleh orang lain saat diskusi atau rapat, atau mungkin ditolak dalam hal pekerjaan ?

Tenang, anda tidak sendiri karena penolakan ini bisa saja terjadi oleh orang lain. Emosi yang dihasilkan dari penolakan ini tentu bisa menyakitkan ya, akan timbul rasa sedih, kecewa, tidak dihargai dan sebagainya.

Kenapa penolakan ini sakit ? Peneliti menemukan bahwa rasa sakit emosional bisa masuk ke dalam jaringan saraf yang sama ketika seseorang benar-benar sakit secara fisik. Masya Allah.

Lalu bagaimana kita bisa menerima penolakan ini dengan lapang dada ?

1.      Latihan menerima dan Memaafkan

Penolakan itu adalah hal yang biasa terjadi dan setiap orang pasti pernh merasakannya, rasa sakit dan kecewa yang hadir terlnbih dahulu kita terima. Tapi teruslah yakin bahwa Allah kuasa atas segala yang terjadi, fokus kita adalah belajar dari hikmah penolakan tsb. Penolakan bisa jadi cara Allah untuk menunjukkan hal  lainnya yang lebih baik . Setelah kita menerima bahwa penolakan ini adalah bagian dari rencana Allah maka yang bisa kita lakukan adalah memaafkan orang yang telah menolak kita.

Memaafkan bisa membuat kita jauh lebih tenang dan meningkatkan emosi positif dalam diri kita.

 

2.      Self Talk/ Stop Self Blaming

Saatnya kita Introspeksi diri namun bukan berarti kita menyalahkan diri kita sendiri.  Disini kita bisa fokus pada hal2 bisa harus kita perbaiki, beri apresiasi diri bahwa kita layak bahagia, bahwa penolakan bukan akhir dari segalanya, bahwa penolakan yang anda alami adalah bagian dari takdir Allah agar kita bisa mengambil hikmah atas apa yang terjadi.

3.      Selanjutnya jika orang yang menolak kita adalah sosok penting dalam hidup kita maka kita harus belajar untuk membangun komunikasi yang efektif, bisa dimulai dengan memaafkan. Namun, jika orang yang melakukan penolakan bukanlah orang yang penting dalam hidup kita, just say good bye, its okey kita menjaga jara.  fokus kita adalah pada diri kita untuk bahagia meski tanpa penerimaan dari mereka.

      Bangkit

     Yes, rejection is just redirection. Pahami apa mau Allah, bisa jadi Allah sudah menyiapkan hal yang jauh lebih baik lewat penolakan yang kita terima. Maka berhusnudzhonlah kpd Allah. Allah berfirman dalam surah Ar-Raa’d: 24 yang artinya  “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.” 

Ayat ini mengingatkan seberapa sakitnya sakit hati, itu tak akan berlangsung selamanya. Selalu ada cahaya harapan di ujung penderitaan.

Penolakan emang gak pernah mudah ya buat diterima tapi kamu bisa membatasi rasa sakit itu buat gak memengaruhi kesehatan mentalmu lebih jauh dengan cara membangun kembali harga diri kamu.

Akhir kata, Saya Cuma Mau Mengingatkan bahwa anda berharga !

Terimakasih atas kebersamaan anda dan sampai jumpa.


Sumber : 

Alqur'an

https://satupersen.net/blog/cara-menerima-penolakan

Comments

Popular posts from this blog

With Nona Papua (Kak Vio Fatubun) :*

Puisi Harapan

Seberkas Cahaya Oleh : Bayu Indah Pratiwi Arakan mega tergerai dibatas senja Menyiratkan warna emas nan manja Dalam sujud penuh iba ku menghamba Agar kasih ini berlabuh kepadanya Ku untai aksara mesra tentangnya Mengalun merdu penuh bahagia Aku hanya mampu mengadu pada pemilik cinta Berharap Khalik satukan kita Tirai asa dan cita ku patrikan Mengurai mimpi menjadi nyata Menyulap sepi menjadi riuh tawa Membingkai harapan penuh do'a Agustus 2015 akad terucap dalam khidmat Linangan haru mengalir sesaat Dalam renda cinta yang teramat Dalam bulir kasih yang tersemat Kisah ini anugerah untukku Menyisakan bahagia yang tak lekang oleh waktu Berjelaga dalam hidup yang berliku Menggapai harap di barisan sajakku Kini, izinkan aku menemani hari mu Mengubah gulana menjadi Renjana Memintal intensi hingga tutup usia Merajut harap bercita jannah Wahai Rabb, izinkan aku mencinta Mendamba hasrat halal nan sakinah Beriringan menapaki denyut kehidupan Bersa...

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum ses...