Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Berbekal dari pengalaman saya, bahwa membaca adalah kegiatan yang sangat penting, namun jika belum dijadikan kebiasaan maka akan berat untuk membiasakannya. Saya termasuk orang yang suka membaca dan menulis. Membaca menurut saya akan memperkaya pengetahuan dan tentunya perbendaharaan kata, maka semakin banyak membaca semakin merasa sedikit ilmu.
Memaknai apa yang kita baca kemudian mengimplementasikan dan menjadikan membaca sebagai budaya adalah hal yang ingin saya tanamkan sejak dini kepada Mbak Kiyya. Apalagi sekarang saya mendapat Amanah tambahan dari Allah, maka tugas saya sebagai ibu menjadi double, maka harus bertambah pula semangat saya.
Tak jarang saya membacakan buku untuk dua anak tersayang sekaligus, rasanya ini sebuah kegembiraan buat saya, apalagi Mbak Kiyya yang justru meminta dibacakan buku. Saya akan selalu menyanggupi untuk membacakan buku sebelum tidur dan ini kami jadikan kebiasaan .
Saat membacakan buku, saya melakukan interaksi komunikasi kepada Mbak kiyya untuk memastikan apa yang saya ceritakan dapat dimaknai dengan baik oleh Mbak kiyya. Interaksi ini dapat berupa tanya jawab, kemudian meminta mbak Kiyya menceritakan kembali maupun meminta Mbak Kiyya menyebutkan cerita selanjutnya.
Saat sendiri terkadang saya berpikir, Masya Allah, maka benarlah dikatakan ibu sebagai madrasah pertama anak dan Rumah adalah tempat pertama anak mendapatkan ilmu. Terlintas pula kesedihan di benak saya bagaimana mungkin jika membaca tidak saya jadikan aktifitas menyenangkan dan dijadikan budaya dalam keluarga? Dari mana anak saya nanti mendapatkan ilmu? Apakah harus menunggu sekolah? Lalu bagaimana kalau Anak saya tidak ada minat membaca hanya karena saya sebagai ibu yang tidak membiasakannya ? Ya Allah.. rasanya saya sungguh berdosa.
Maka saya tidak menolak ketika sedang menyusui saya sambi membacakan buku, atau ketika sambil menimang Mas Khalid saya ajak mbak kiyya cerita, dan bahkan saat saya menemani Mbak Kiyya bersepeda saya bercerita atau sambil murojaah hapalan.
Nak, banyaklah membaca. Jadikan ia sebuah panggilan hati yang tanpa paksaan tetapi sebuah kebutuhan. Mami akan selalu membersamaimu, memfasilitasimu buku-buku dan menjadi teman membacamu. Sampai pada akhirnya mami berharap kelak kau tumbuh besar menjadi seorang yang hebat dan cerdas karena do’a dan ikhtiar mami menumbuhkan tradisi keberaksaraan. Aamiin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
#aliranrasa
#gamelevel5
#menstimulasianaksukamembaca
#tradisimembaca
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Berbekal dari pengalaman saya, bahwa membaca adalah kegiatan yang sangat penting, namun jika belum dijadikan kebiasaan maka akan berat untuk membiasakannya. Saya termasuk orang yang suka membaca dan menulis. Membaca menurut saya akan memperkaya pengetahuan dan tentunya perbendaharaan kata, maka semakin banyak membaca semakin merasa sedikit ilmu.
Memaknai apa yang kita baca kemudian mengimplementasikan dan menjadikan membaca sebagai budaya adalah hal yang ingin saya tanamkan sejak dini kepada Mbak Kiyya. Apalagi sekarang saya mendapat Amanah tambahan dari Allah, maka tugas saya sebagai ibu menjadi double, maka harus bertambah pula semangat saya.
Tak jarang saya membacakan buku untuk dua anak tersayang sekaligus, rasanya ini sebuah kegembiraan buat saya, apalagi Mbak Kiyya yang justru meminta dibacakan buku. Saya akan selalu menyanggupi untuk membacakan buku sebelum tidur dan ini kami jadikan kebiasaan .
Saat membacakan buku, saya melakukan interaksi komunikasi kepada Mbak kiyya untuk memastikan apa yang saya ceritakan dapat dimaknai dengan baik oleh Mbak kiyya. Interaksi ini dapat berupa tanya jawab, kemudian meminta mbak Kiyya menceritakan kembali maupun meminta Mbak Kiyya menyebutkan cerita selanjutnya.
Saat sendiri terkadang saya berpikir, Masya Allah, maka benarlah dikatakan ibu sebagai madrasah pertama anak dan Rumah adalah tempat pertama anak mendapatkan ilmu. Terlintas pula kesedihan di benak saya bagaimana mungkin jika membaca tidak saya jadikan aktifitas menyenangkan dan dijadikan budaya dalam keluarga? Dari mana anak saya nanti mendapatkan ilmu? Apakah harus menunggu sekolah? Lalu bagaimana kalau Anak saya tidak ada minat membaca hanya karena saya sebagai ibu yang tidak membiasakannya ? Ya Allah.. rasanya saya sungguh berdosa.
Maka saya tidak menolak ketika sedang menyusui saya sambi membacakan buku, atau ketika sambil menimang Mas Khalid saya ajak mbak kiyya cerita, dan bahkan saat saya menemani Mbak Kiyya bersepeda saya bercerita atau sambil murojaah hapalan.
Nak, banyaklah membaca. Jadikan ia sebuah panggilan hati yang tanpa paksaan tetapi sebuah kebutuhan. Mami akan selalu membersamaimu, memfasilitasimu buku-buku dan menjadi teman membacamu. Sampai pada akhirnya mami berharap kelak kau tumbuh besar menjadi seorang yang hebat dan cerdas karena do’a dan ikhtiar mami menumbuhkan tradisi keberaksaraan. Aamiin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
#aliranrasa
#gamelevel5
#menstimulasianaksukamembaca
#tradisimembaca
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Comments
Post a Comment