Skip to main content

Hari Ke-3 Game Level 11 "Merawat Fitrah Seksuakitas Anak"

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah hari ke-3 ini agak berbeda dari biasanya. Kenapa?
Yap, di level ini kami ditugaskan untuk membuat kelompok, masing - masing kelompok akan diberikan judul materi yang berkaitan dengan fitrah seksualitas anak.

Kelompok yang maju pertama ialah kelompok 4 dengan tema "Pengaruh Media Digital Terhadap Fitrah Seksualitas.

Berikut ini adalah slide diskusi dari kelompok 4.




Berikut ini tanya jawab selama diskusi berlangsung

1️⃣Risky Dwi Indriyanti

Mb izin bertany,bgmn penjelasan lebih lengkap dan sederhana peran ayah sebagai maskulinitas dan ibu sebagai feminitas dlm menjaga penggunaan media digital pada anak saat ini?

➡️Menurutku ini berkaitan dengan konten yang ditonton oleh anak anak ya
Jadi kalo anaknya laki laki ya diarahkan tontonannya yang menumbuhkan fitrah kelaki lakiannya dan sebaliknya.. misal nih kayak nonton nussa..
Di situ diceritakan kalo nusa suka main bola dan rara yang perempuan suka dandan.. 😄

Untuk ayah: peran menjelaskan mengenai organ2 genital pada anak laki2. Jika si anak melihat  ada adegan2 yang tidak seharusnya di lihat saat di media sosial.

Untuk peran ibu : tugas ibu menjelaskan mengenai organ2 genital pada anak perempuannya. Jadi si anak sudah memiliki bekal ilmu dari orang tuanya.

2️⃣ Putri Sang Fajar

Gini, kalo anak dibawah usia 12 th minta liat gadget. Bagaimana sikap kt sebaiknya sbg ortu dg penjelasan yg memenuhi keingintahuannya sekaligus menjaga komunikasi tetap produktif?

➡️Sebagaimana yang sudah dijelaskan tadi.. ini bisa dikembalikan lagi pada urgensi dan kebutuhan anak tersebut untuk apa..

Tanyakan dahulu kenapa anak tertarik pada gadget dan apa kira kira yang ingin ia ketahui.. dari sana ayah dan bunda bisa memutuskan apakah keinginan anak tersebut bersifat positif dan apakah orangtua mau memberikan izin melihat gadget.

Bila diizinkan maka penggunaannya *harus bersama / diawasi* orang tua.

Bila memang orang tua menolak permintaannya, kemukakan alasan yang jelas kepada anak kenapa tidak diizinkan.


3️⃣Putri Sang Fajar

Misalnya anak tertarik untuk melihat konten positif sperti nussa. Nah itu seberapa amannya mba? Mksudnya batasan aman untuk usia dibawah 12 th?

➡️Kembali ke screntime yg berlaku di keluarga. Jika anak ingin melihat suatu tayangan. Alangkah baiknya si orang tua terlebih dahulu yang menonton. Jika tontonan aman... baru mengajak anak untuk nonton bareng.

Sepakati aturan screentime bersama anak

1. Pilih konten oleh org tua
2. Sebaik mungkin dampingi anak
3. Tetapkan batas waktu nya dgn tegas maksudnya sampaikan boleh tapi sebentar, sebentar di sini kurang tepat, boleh tapi hanya 10menit misalnya

Nussa Rara.... saya sudah bbrp kali melihat nya... alhamdulillah masih dalam batasan aman ya mb.

Kembali ke screntime yg berlaku di keluarga. Jika anak ingin melihat suatu tayangan. Alangkah baiknya si orang tua terlebih dahulu yang menonton. Jika tontonan aman... baru mengajak anak untuk nonton bareng.

Hal itulah kami terapkan pada anak2 dirumah. Jadi saya dan suami download tontonan edukatif masukkan ke flaskdisc lanjut nonton bersama di layar televisi.


4️⃣ Rifina Arlin

Apakah sudah ada survey yang menyatakan akibat media digital terhadap globalisasi perkembangan seksualitas? (misalnya ditinjau baik dan buruknya?)

➡️
Ini sudah banyak sekali survey survey yang dilakukan baik itu oleh pemrintah maupun badan survey independen mengenai paparan media digital.

Untuk segi negatifnya ada survey mengenai paparan pornography dari media digital pada anak usia SD yang mana dilaporkan mencapai 97%

Untuk segi positifnya adalah mengenai survey peran media digital dalam memudahkan generasi millennial terutama dalam pencarian kerja. Contoh lainnya masih banyak banget.. bisa coba di googling sendiri dengan keyword "survey dampak media digital"

Termasuk juga di dalam buku FBE... ada tertera di halaman 190 mengenai pengaruh lingkungan slah satu media sosial terhadap LGBT

Selain itu juga nih contoh lainnya, yayasan Kita dan Buah Hati (YBKH) yang dikelola oleh Ibu Elly Risman saat ini sedang fokus melakukan survei dampak media digital secara umum dalam pengasuhan anak.
Dapat diperoleh informasi hampir di setiap akhir sesi seminar yg diisi oleh beliau dilakukan survei beberapa pertanyaan pada org tua yg hadir pada seminar.

Dan hal tsb masih terus dikaji dan dilanjutkan oleh anak beliau Sarra Risman.

 5️⃣ Pretty Sulistyo

Apakah peran menjelaskan ke anak lagi2 ini hanya ayah saja atau? Dan sebaliknya?

➡️Menurut yg ku dengar mba prey dari bunda elly risman kemarin sebaik nya memang menurut gender, kalo sudah mulai hampir memasuki baligh, tadi pertanyaannya yg ini utk usia 12 th mba, kalo balita tentu lah peran ibu lebih banyak ya yg memberi tahu organ genitalnya, walaupun si anak berjenis kelamin laki laki.


Dalam menumbuhkan fitrah seksualitas ini kehadiran dan pelekatan kedua orang tua berperan  sama pentingnya.. jadi keduanya bisa sama sama menginformasikan ke anak.. untuk kasus anak dengan usia yang lebih kecil biasanya  masih belum ada rasa segan untuk tanya ini itu ke ibunya.. bila sudah mulai beranjak dewasa (seperti yang ditanyakan tadi, dibawah 12 tahun dengan asumsi usianya 10-12 tahun) anak laki laki akan lebih mudah sharing pada ayahnya mengenai hal hal tertentu, misalnya tentang fitrah seksualitas dan hal hal yang berhubungan dengan genitalnya.

Dan ini juga selaras dengan framework tahapan pengembangan fitrah seksualitas untuk anak usia tersebut.
Anak laki laki akan mengidolakan ayahnya dan anak perempuan akan mengidolakan ibunya


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

#gamelevel11
#kelasbundasayang
#kuliahiip
#tantangan10hari
#fitrahseksualitasanak

Comments

Popular posts from this blog

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diha

Yuk, Kenali Emosi !

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,  Hari ini di CH GaMa mengadakan BIRU "Bincang Seru" terkait emosi, kali ini materi dipaparkan langsung oleh yang ahli di bidang psikologis yakni Mbak Elsy Junilia S.Psi, M. Psi, Psikologi yang juga adalah warga di CH kami . Sesuai goal kami pada Project Passion yaitu, menjadi ibu bahagia dan mampu cerdas kelola emosi, mengenal emosi dan cara meregulasinya adalah hal yang penting untuk kami pelajari, tak hanya cukup sampai dipelajari, kami pun harus mempraktekkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wah, PR besar ini untuk bisa terus istiqomah.  Yuk, kita kenalan sama yang namanya emosi ini. Jadi  Emosi  adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.  Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.  Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa s enang  mengenai sesuatu, marah  kepada seseorang, ataupun takut  terhadap sesuatu.  Ternyata emosi itu tidak hanya berupa marah loh, ada juga emosi positif yan

Buddy Review Jurnal 1 'Identifikasi Masalah'

  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai hai, gimana sudah membaca postingan sebelumnya terkait identifikasi masalah? ada yang relate kah ?,gamifikasi seru kali ini dikelas bunda shalihah adalah " buddy review". Masya Allah ,mendapatkan teman review seperti ini ternyata ada hikmah besar, apa iya ini bagian dari ikhtiar kita agar mampu mencari keping-keping solusi atas masalah yang kita hadapi? atau hadirnya teman review sebagai risalah diri agar lebih semangat menghadapi tantangan? Siapa buddy review saya? beliau adalah Mbak Heru Pratiwi dari regional Karawang, mbak Heru ini juga teman seangkatan saya di kelas bunda produkti dan pernah beberapa kali bersapa. Menuliskan jurnalnya di google doc, berikut ini hasil review saya terhadap jurnal mbak Heru.  Apa yang Sudah Baik di Jurnal Buddy? Menurut saya, mbak Heru sudah mampu menganalisa dengan baik tentang apa masalah yang tengah ia hadapi, sehingga masalah bisa diidentifikasikan dengan jelas.  Masalah yang mbak