Skip to main content

Cara Pencegahan Masalah Kesehatan Mental Ibu

 Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Materi ini kemarin tanpa sengaja nemu dan ternyata menarik, bu ibu.. saya mau nanya nih, menurut bu ibu seberapa penting kesehatan mental bagi para bu ibu ? Emosi yang hadir saat ini ternyata berdampak tak hanya bagi mental namun fisik bu ibu yang sering stress, pusing, maupun kelahan fisik lain.

dr. Inke Kusumastuti,M. Biomed, Sp.KJ memaparkan dalam kanal youtubenya bahwa.Pentingnya kesehatan mental ibu, karena dalam keluarga ibu juga berperan penting untuk memberikan atmosfer bahagia bagi sekitarnya, namun seiring berjalannya waktu para ibu sering mengeluhkan beberapa hal. dr. Inke membagi beberapa penyebab pentingnya kesehatan mental ibu :

1. Ternyata 75% ibu pasca persalinan mengalami baby blues. Syndrom baby blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu sejak hamil yang berhubungan dengan kesulitan ibu menerima kehadiran bayinya. Perubahan ini sebenarnya merupakan respon alami dari kelelahan pasca persalinan (Pieter dan Lubis, 2010).

Mood ibu yang mengalami baby blues sering labil, tiba-tiba saja menangis, insomnia, cemas dan uring-uringan bahkan konsentrasi menjadi berkurang. Ini juga sempat saya rasakan di persalinan pertama saya bu ibu, kondisi yang mengharuskan saya berjauhan dari suami semakin membuat mental saya tak baik. Belum lagi 'nasihat/perkataan' orang lain yang kadang cenderung tak berempati bahkan dari orang terdekat dan ini sangat berdampak bagi psikis saya.

Saya pernah merasakan bahwa apakah saya layak menjadi ibu ketika anak saya menangis ? begadang menjadi makanan saya setiap harinya, meski sesekali dibantu keluarga namun tak berarti saya tak terjaga pada malam hari.

Namun, qadarullah biidznillah kesehatan mental saya kemudian bisa pulih, trigger nya adalah bahwa saya yakin dan sadar peran saya saat ini tak lagi sama seperti dulu, kini ada makhluk lucu, kecil nan imut yang butuh hadir dan peran saya secara utuh. Mendekatkan diri kepada sang khaliq menjadi solusi utama bagi saya untuk bisa menenangkan diri. Masya Allah, buat ibu ibu yang kini tengah merasakan baby blues, semoga Allah beri ketenangan, Allah beri kekuatan agar mampu melaluinya dengan baik dan bahagia dalam membesarkan bayinya.

2. Depresi pasca persalinan ternyata 1 dari 5-9 orang dan psikosis postpartum terjadi dari 1 sampai 500 ibu. 

3. Selain sering dialami oleh para ibu, kesehatan mental ibu ini juga merupakan ilmu baru padahal dampak dari kesehatan ibu ini dapat dirasakan oleh anak , suami bahkan lingkungan.

4. Kompleksitasnya kesehatan mental ibu yang mencakup biologis, personality dan sosial.

5. Peran ibu itu sangat penting, maka kesehatan ibu menjadi yang utama.


Lalu, bagaimana cara pencegahan terhadap masalah kesehatan ibu ?

1. Dari diri ibu sendiri bisa mengoptimalkan sikap dan antisipatif dalam menjaga kesehatan secara holistik / keseluruhan, yaitu dengan :

  • Kesehatan Fisik
    Menerapkan gaya hidup sehat, memantau kesehatan secara rutin. Para ibu diluar sana, menjadi seorang ibu nyatanya tak semudah yang dibayangkan bukan? banyak ilmu yang harus kita dalami agar kita semakin berdaya atas peran ibu ini. Dulu banyak sekali mitos yang saya rasakan setelah melahirkan secara SC (Operasi caesar), misal. 'Ga boleh makan ini, nanti lukanya ga sembuh loh', 'jangan tidur pagi-pagi, ga sehat itu'. Semua kritikan yang tidak ada dasar ilmiah awam terjadi disekitar kita. 
     Lalu, hal ini saya coba tanyakan dokter spesialis kandungan saat saya kontrol, dan berkata bahwa tidak ada pantangan dalam makanan, makanlah yang enak dan bahagia kata dokternya dan nanti berdampak pada ASI ibu yang melimpah. Masya Allah, yuk, bu ibu.. filter semua masukan yang datang kepada kita, ibu berhak atas diri ibu. 
    Perbanyak berdzikir dan mengatur pola hidup sehat ini penting, lakukan hobi yang sekiranya bisa membuat ibu semakin bersemangat. Tak apa meminta bantuan kepada suami atau keluarga, tak apa beristirahat sejenak. Peran membesarkan anak tak hanya milik ibu tapi ada ayah yang harus turut membantu. Bukan egois ya bu ibu, tapi demi kesehatan mental kita.

  • Mengoptimalkan kesehatan mental dengan manajemen stress yang baik dan mencari cara untuk mengatasi masalah
    Tak hanya bagi ibu pasca persalinan, ibu yang lain juga harus mengoptimalkan kesehatan mentalnya dengan manajemen stress. Stress ini memang sangat besar ya bu dampaknya, fisik lelah psikis capek. Masya Allah. 
Setiap kita Allah berikan cobaannya masing-masing, namun bu.. Allah maha pemurah lagi maha penyayang. 

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”
(QS. Al-Baqarah: 185).

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah: 5-6).

    Setiap masalah yang kita hadapi saat ini, yakin bahwa ini semua tantangan dan cobaan dari Allah, kadar kesanggupan hambaNYA dalam menghadapi masalah itu menjadi kemudahan bagi Allah untuk mengetahuinya. Memang tak mudah ya bu ibu, tapi muara dari masalah kejiwaan ini tak lain adalah hanya dengan mengingat Allah. 

    Kadang dalam keadaan sedih, marah, kecewa, manusiawi jika kita menangis atau mengeluh. Tak apa bu .. menangislah, beri waktu sesaat kepada diri kita untuk menangis namun tak boleh berlarut, lakukan teknik mindful breathing sambil beristighfar dan temui lah Allah dalam sujudmu. 

  • Kesehatan sosial yang baik, persiapan finansial dan menempatkan diri di lingkungan sosial yang sehat dan mengurangi interaksi yang toxic baik didunia maya maupun nyata.
   Masya Allah, ini memang benar ya bu ibu ? ketika hati dan pikiran kita kadang bisa dikontrol oleh konten. Maka, penting untuk kita bisa menarik diri dari lingkaran toxic. Derasnya informasi di dunia maya harus mampu kita saring, masuklah dalam lingkungan yang se-frekuensi bagi kita. Oh ya, masuk komunitas juga memberikan dampak baik bagiku, tentunya komunitas yang memang kita ingin bertumbuh bersamanya ya.. Karena dengan berkomunitas kita bisa berdaya bersama, dengan informasi dan ilmu yang kita perlukan.
  • Beri dukungan sosial
Menjadi pendengar aktif, memiliki perasaan empati kepada sang ibu yang tengah mengalami masalah kesehatan mental , tidak menghakimi dan memvalidasi distress dan tidak terburu-buru memberi saran. 

"Kamu pasti sedih ya" (Validasi perasaan)
"it's okey menangis gpp"

Lingkungan yang sehat sangat menunjang kesehatan mental ibu, kebanyakan dari kita meletakkan standard dan ekspektasi tinggi kepada ibu sampai kita lupa bahwa mereka juga berhak belajar dan bertumbuh. Yuk, kita beri dukungan terbaik kita bagi para ibu diluar sana, kalian masya Allah hebat dalam menjalani peran kalian, begitu mulia. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan kalian wahai ibu. 


 2. Jika beberapa cara diatas sudah dilakukan namun belum bisa meredakan masalah kesehatan mental ibu maka kita bisa mencari bantuan profesional misalnya Konsultasi kepada psikoterapi, dokter, bidan, guru spiritual dsb. 
Ini menjadi alternatif terakhir jika memang dirasa perlu untuk mencari bantuan profesional, tak apa bu. Masalah mental ibu ini sama halnya dengan sakit fisik, butuh dokter atau pekerja profesional semisal yang menolong. 


Semoga Allah beri kemudahan buat para ibu menjalankan rutinitas hariannya ya. Lingkungan dan energi positif akan membuat imun kita semakin baik. 

Peluk virtual para ibu diluar sana .. 
kita bisa mak, tumbuh berdaya dan berkarya !!


Sumber referensi :
1. https://www.youtube.com/watch?v=6oTbqDyACTg


Comments

Popular posts from this blog

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diha

Yuk, Kenali Emosi !

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,  Hari ini di CH GaMa mengadakan BIRU "Bincang Seru" terkait emosi, kali ini materi dipaparkan langsung oleh yang ahli di bidang psikologis yakni Mbak Elsy Junilia S.Psi, M. Psi, Psikologi yang juga adalah warga di CH kami . Sesuai goal kami pada Project Passion yaitu, menjadi ibu bahagia dan mampu cerdas kelola emosi, mengenal emosi dan cara meregulasinya adalah hal yang penting untuk kami pelajari, tak hanya cukup sampai dipelajari, kami pun harus mempraktekkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wah, PR besar ini untuk bisa terus istiqomah.  Yuk, kita kenalan sama yang namanya emosi ini. Jadi  Emosi  adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.  Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.  Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa s enang  mengenai sesuatu, marah  kepada seseorang, ataupun takut  terhadap sesuatu.  Ternyata emosi itu tidak hanya berupa marah loh, ada juga emosi positif yan

Buddy Review Jurnal 1 'Identifikasi Masalah'

  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai hai, gimana sudah membaca postingan sebelumnya terkait identifikasi masalah? ada yang relate kah ?,gamifikasi seru kali ini dikelas bunda shalihah adalah " buddy review". Masya Allah ,mendapatkan teman review seperti ini ternyata ada hikmah besar, apa iya ini bagian dari ikhtiar kita agar mampu mencari keping-keping solusi atas masalah yang kita hadapi? atau hadirnya teman review sebagai risalah diri agar lebih semangat menghadapi tantangan? Siapa buddy review saya? beliau adalah Mbak Heru Pratiwi dari regional Karawang, mbak Heru ini juga teman seangkatan saya di kelas bunda produkti dan pernah beberapa kali bersapa. Menuliskan jurnalnya di google doc, berikut ini hasil review saya terhadap jurnal mbak Heru.  Apa yang Sudah Baik di Jurnal Buddy? Menurut saya, mbak Heru sudah mampu menganalisa dengan baik tentang apa masalah yang tengah ia hadapi, sehingga masalah bisa diidentifikasikan dengan jelas.  Masalah yang mbak