Skip to main content

Hari ke - 3 Game level #3 “Meningkatkan Kecerdasan Anak”

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat ber-weekend ria bu ibu pembelajar.. ngapain aja nih sabtu ceria ?
Kami sejak pagi berniat kontrol kehamilan tapi karena antrian sudah full dan dokter ada tindakan caesar jadi kontrol kehamilannya ditunda sore hari.
Jadi, kami mengatut rencana untuk bersilaturahmi ke rumah teman pak suami..
Dan Alhamdulillah pulangnya dapat bekal Mangga banyak karena qadarullah sedang panen .. Nikmatnya bersilaturahmi selalu membawa rejeki..

Baiklah, setelah kemarin family project “Belajar Kombinasi Warna” sempat tertunda karena Mbak kiyya terlanjur rewel karena tangannya kena knalpot, maka hari ini saya dan Pak Suami kembali melanjutkan project untuk belajar mencampur warna primer.  Mbak Kiyya sebelumnya saya tanya :

“Nak, lanjut belajar nyampur warna yuk”
“Ayok mi., mbak ini ya kertasnya .. mi isiin air tolong mi..”
“Oke sayang.. sebentar ya nak”
(Mbak Kiyya tampak bersemangat dan tertarik untuk bermain warna kembali, Alhamdulillah lula knalpotnya sudah kering)




Pak suami pun turut serta dalam project ini dan kami terlibat keceriaan selama hampir 45 menit berkutat dengan warna, sampai tangan, muka dan lantai turut berwarna-warni.. hehe

Saat awal saya menjelaskan mengenai kombinasi warna tersebut, saya sengaja menyuruh mbak kiyya menyentuh pewarnanya menggunakan jarinya agar lebih menarik perhatiannya.

“Nak, yuk campur warna biru dan merah nanti bisa berubah warna loh..!”
“Yuk mi.. “
“Sini jarinya, mbak sentuh warna merah terus mami biru”
(Kemudian warna disatukan di kertas dan woalaaa .. berubah menjadi ungu)
“Wih jadi berubah warnanya kan ..warna apa coba ?”
“Ungu .. yeeaaayy hore..)
“Pinter .. bagus ya nak.. oke sekarang mbak sentuh warna kuning terus mami warna biru”
(Kemudian kami satukan di kertas dan jadilah warna baru yaitu hijau..)
“Wih ada warna baru lagi .. jadi warna apa ya ini?”
“Green.. hijau mi..”
“Horeeyy.. pinter.. bagus kan sayang?
“Iya mi.. “
“yuk kita coba warna lain ya nak..”



Akhirnya  beberapa warna berhasil kami kombinasikan dan menjadi 4 warna baru dan bisa dikenali dengan baik oleh mbak Kiyya .. Alhamdulillah.. 
karena jari tangannya sudah terlanjur kotor, saya biarkan mbak kiyya berkreasi melukis dengan tangannya biar lebih puas .Sedangkan pak suami dan saya menggunakan kuas hehe..

Saya melukis gambar pemandangan gunung (maklum mamak kurang dalam hal menggambar dan melukis jadilah gambar andalan waktu SD yaitu gunung plus matahari dan awan haha) sedangkan pak suami menggambar taman. Mbak Kiyya berkreasi dengan warna untuk melukis gambar pelangi. Menggunakan jari imutnya saya biarkan sesuka hatinya menentukan warna apa yang dipilih untuk menggambar pelangi.
(Hasil  melukis)



Sepertinya Mbak Kiyya tidak puas dengan satu jari kotor, ia langsung menyentuh semua warna dengan telapak tangannya dan di tempel ke kertas .. hehehe.. tangan dan lantai belepotan warna tapi tak masalah, karena saya justru senang melihatnya begitu gembira melukis..

Warna yang tercipta begitu cerah dan hal ini mampu menciptakan keceriaan diantara kami, kami saling memuji lukisan yang kami buat masing- masing dan saya sambil mengingatkan mbak kiyya kombinasi warna yang sudah di praktekan di awal..

Ahh.. bahagia itu sederhana ya nak.. sesederhana lukisan mamak yang berbentuk gunung itu.. hahaha..  yang kami harapkan dari family project kali ini adalah :
1. Mbak Kiyya bisa mengekspresikan gambar apapun yang ada di imajinasinya, hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan intelektualnya, seperti tadi menggambar pisau, pelangi dan banyak lagi. Saya tidak pernah mendikte harus menggambar apa, saya biarkan dia berimajinasi dan menuangkannya dalam bentuk lukisan.

2. Saat memegang kuas atau menyentuh langsung pewarna dapat meningkatkan saraf motorik halus Mbak kiyya, sehingga jari dan tangannya bisa lebih aktif dan luwes.

3. Mbak kiyya mampu mengenal warna dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris kemudian bisa mengkombinasikan warna, Serta tahu bahwa akn tercipta warna baru apabila warna tersebut di campurkan.

4. Melatihnya untuk menghargai karya orang lain Dengan pujian tersebut.

5. Melatih kesabaran dan fokus saat melukis, misal ketika sudah menyentuh satu warna, ia dengan sabar mencuci kuas atau jarinya dengan air agar warnanya tidak tercampur.

Alhamdulillah ya sayang, project hari ini lancar dan Mbak Kiyya meminta saya untuk menempelnya didinding dan bergumam,
“Bagusnya gambar kita ya mi...” (dengan ceria dan gembira)

Akhirnya, lukisannya terpajang di dinding dan ada gurat kepuasan di wajah mbak kiyya setelah melihat hasil lukisannya.

Alhamdulillah Happy


Terimakasih papiku sayang, sudah berkenan membersamai anak dan menciptakan keceriaan di keluarga kita..

Sssttttt.. next family project  will be stunning, kenapa mak?
Hehehe sebenarnya melukis ini aktifitas yang saya sukai meskipun saya kurang bisa dan selera seni saya kurang bila dibanding pak suami, tapi next project adalah dari kegemaran saya.. hehehe kenapa saya jadikan project? Karena saya bisa berjam-jam berkutat dengan aktifitas ini dan Mbak Kiyya sangat excited jadi sekalian akan saya jelaskan ke mbak kiyya secara detail. Bismillah ya sayang..

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

#hari3
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional


Comments

Popular posts from this blog

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diha

Yuk, Kenali Emosi !

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,  Hari ini di CH GaMa mengadakan BIRU "Bincang Seru" terkait emosi, kali ini materi dipaparkan langsung oleh yang ahli di bidang psikologis yakni Mbak Elsy Junilia S.Psi, M. Psi, Psikologi yang juga adalah warga di CH kami . Sesuai goal kami pada Project Passion yaitu, menjadi ibu bahagia dan mampu cerdas kelola emosi, mengenal emosi dan cara meregulasinya adalah hal yang penting untuk kami pelajari, tak hanya cukup sampai dipelajari, kami pun harus mempraktekkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wah, PR besar ini untuk bisa terus istiqomah.  Yuk, kita kenalan sama yang namanya emosi ini. Jadi  Emosi  adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.  Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.  Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa s enang  mengenai sesuatu, marah  kepada seseorang, ataupun takut  terhadap sesuatu.  Ternyata emosi itu tidak hanya berupa marah loh, ada juga emosi positif yan

Buddy Review Jurnal 1 'Identifikasi Masalah'

  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai hai, gimana sudah membaca postingan sebelumnya terkait identifikasi masalah? ada yang relate kah ?,gamifikasi seru kali ini dikelas bunda shalihah adalah " buddy review". Masya Allah ,mendapatkan teman review seperti ini ternyata ada hikmah besar, apa iya ini bagian dari ikhtiar kita agar mampu mencari keping-keping solusi atas masalah yang kita hadapi? atau hadirnya teman review sebagai risalah diri agar lebih semangat menghadapi tantangan? Siapa buddy review saya? beliau adalah Mbak Heru Pratiwi dari regional Karawang, mbak Heru ini juga teman seangkatan saya di kelas bunda produkti dan pernah beberapa kali bersapa. Menuliskan jurnalnya di google doc, berikut ini hasil review saya terhadap jurnal mbak Heru.  Apa yang Sudah Baik di Jurnal Buddy? Menurut saya, mbak Heru sudah mampu menganalisa dengan baik tentang apa masalah yang tengah ia hadapi, sehingga masalah bisa diidentifikasikan dengan jelas.  Masalah yang mbak