Skip to main content

Hari Ke-9 Game Level #3 “Meningkatkan kecerdasan Anak”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahh sudah hari jum’at aja nih bu ibu.. yeaaayy weekend is coming hehe.. Alhamdulillah sabtu kinggu pak suami libur jadi bisa quality time bareng..
udah punya planning belum nih bu ibu? Semoga weekendnya bisa menambah kegembiraan dan bonding diantara kelurga ya bu..

Hari ini family project kami bertujuan untuk meningkatkan Kecerdasan emosional Mbak Kiyya, selain itu juga mengasah kemampuan linguistiknya dengan bercerita menggunakan media boneka jari.. Selain itu, qadarullah tadi ada tetangga yang membawa serta anaknya bermain ke rumah jadi Bisa sekaligus membina hubungan dengan orang lain yaitu keterampilan sosial.



Jadi, sore tadi bersama Pak Suami kami bercerita tentang hewan-hewan menggunakan boneka jari dan Mbak Kiyya turut bercerita.

“Haloo., Assalamualaikum, nama kamu siapa ?” (Tanya mbak kiyya)
“Walaikumsalam.. nama saya tiger” jawab papi..



       (Bercerita dengan papi)

Dan mereka pun berkomunikasi memainkan peran menggunakan boneka jari.. sesekali Mbak Kiyya diingatkan kembali bahasa inggris dari nama hewan - hewan tersebut..

Bahkan Mbak kiyya berimajinasi memberikan boneka tiger air minum karena kehausan, hehehe biasanya malah dibedong, diberi makan dan sebagainya..

Tak lama kemudian, ada tetangga dan anaknya bersilaturahmi dan Mbak Kiyya begitu semangat mengajak main temannya yang usianya lebih tua 1 tahun dan ada adiknya yang lebih muda 2 tahun dari mbak Kiyya.

Mbak Kiyya ini termasuk anak yang memiliki kecerdasan Interpersonal (kemampuan bersosialisasi, supel dan mudah bergaul). Hal ini saya amati ketika berada di lingkungan baru Mbak Kiyya bisa dengan mudah bermain dengan anak yang lain meskipun umurnya diatas Mbak Kiyya, sewaktu shalat terawih Ramadhan lalu, saya selalu mengajak serta Mbak Kiyya dan ia dengan mudah bergaul dan bermain dengan kakak- kakak di masjid bahkan bercerita dan turut makan bersama, jadi saya bisa lebih khusyuk saat shalat.

Hal lainnya adalah ketika berkunjung kerumah teman Pak suami, ia akan mudah bercerita dan berinteraksi dengan teman Pak Suami , ketika ditanya is akan dengan aktif dan berani menjawab.
Padahal saya dan pak suami termasuk yang bukan memiliki kemampuan interpersonal, tapi memang saya ajarkan ia sejak kecil agar berani dengan orang baru, meskipun saya selalu harus pantau Mbak kiyya .

Pernah suatu hari saat saya tengah berbelanja sayur, ada tetangga saya yang juga berbelanja dengan anaknya yang berusia 2 tahun, saat itu Mbak kiyya langsung berkata tanp segan dan malu,

“Ibu, ada nyamuk di muka adeknya..!”
“Oh iyaa kak.. (ibunya langsung menepuk nyamuk tersebut, dan mengucapakan terimakasih”

Satu hal lagi yang saya amati adalah kepekaan Mbak Kiyya di lingkungan sekitar atau adanya sikap empati mbak Kiyya kepada temannya.. mami begitu terkesima dengan sikap Mbak kiyya, setelah pulang kerumah saya ucapkan kalimat pujian karena Mbak berani memberitahukan ibu tadi bahwa anaknya digigit nyamuk.

Waahh jadi kepanjangan bercerita ya mak, haha maafkan saya.

Jadi saat ada teman yang bermain kerumah, Mbak Kiyya akan segera mengajak main dan mengeluarkan semua mainannya. Memberitahukan cara menggunakan mainan bahkan bercerita ini itu kepada temannya .. seperti percakapan sore tadi bersama temannya Kak Darli.

Bermain bersama

Melukis

Bercakap-cakap meskopun kak Darli agak pendiam


“Kak, ini warnanya gini, tuang kesini terus gambar”.. (Mbak Kiyya memberitahukan temannya)

Sedangkan temannya hanya diem karena memang pendiam, jadilah Mbak Kiyya yang banyak bercerita, lalu ia mengeluarkan makanan dari kulkas dan memberikannya kepada temannya. (Satu hal yang saya syukuri Mbak kiyya adalah tipe anak yang senang berbagi, hal ini memang saya ajarkan sejak dini agar selalu berbagi dan bermain bersama, walaupun ada suatu waktu ia tidak mau berbagi mainannya tapi ssaya memahami ada saatnya anak harus memiliki ego untuk Punya prinsip misalnya tidak meminjamkan mainannya kepada yang lain, saya menghargai mbak Kiyya.
Tapi bisa dihitung jari kepada siapa mbak Kiyya ga mau meminjamkan mainannya selebihnya ia selalu suka berbagi..

Saya menyadari pentingnya berinteraksi dan bersosialisasi apalagi seumuran Mbak Kiyya, saya selalu ajarkan beberapa hal berikut agar kemampuan interpersonalnya semakin terasah:
1. Sharing, ini penting agar saat bersosialisasi menjadi nyaman, meskipun masih kecil hal ini selalu saya teraplan ke mbak Kiyya, bahwa hal kecil dengan berbagi bisa memberikan kebahagiaan.
2.  Bermain dengan lembut, ada beberapa kali Mbak Kiyya menerima perlakuan kasar dari kawan bermainnnya, dan ibunya hanya berkata, “nak ga boleh mukul ya” hanya begitu saja tanpa melerai dan mengajak anaknya meminta maaf ke Mbak kiyya, hal ini selalu saya sesalkan jadi orang tua seakan “memaklumi namanya anak kecil” padahal hal kecil ini sangat fatal apabila dibiarkan.

Semoga kemampuan Interpersonal dan kecerdasan emosional Mbak semakin terasah dengan berinteraksi dan bersosialisan dengan teman nya..
Aamiin..

Wassalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh,


#hari9
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional






Comments

Popular posts from this blog

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diha

Yuk, Kenali Emosi !

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,  Hari ini di CH GaMa mengadakan BIRU "Bincang Seru" terkait emosi, kali ini materi dipaparkan langsung oleh yang ahli di bidang psikologis yakni Mbak Elsy Junilia S.Psi, M. Psi, Psikologi yang juga adalah warga di CH kami . Sesuai goal kami pada Project Passion yaitu, menjadi ibu bahagia dan mampu cerdas kelola emosi, mengenal emosi dan cara meregulasinya adalah hal yang penting untuk kami pelajari, tak hanya cukup sampai dipelajari, kami pun harus mempraktekkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wah, PR besar ini untuk bisa terus istiqomah.  Yuk, kita kenalan sama yang namanya emosi ini. Jadi  Emosi  adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.  Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.  Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa s enang  mengenai sesuatu, marah  kepada seseorang, ataupun takut  terhadap sesuatu.  Ternyata emosi itu tidak hanya berupa marah loh, ada juga emosi positif yan

Buddy Review Jurnal 1 'Identifikasi Masalah'

  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai hai, gimana sudah membaca postingan sebelumnya terkait identifikasi masalah? ada yang relate kah ?,gamifikasi seru kali ini dikelas bunda shalihah adalah " buddy review". Masya Allah ,mendapatkan teman review seperti ini ternyata ada hikmah besar, apa iya ini bagian dari ikhtiar kita agar mampu mencari keping-keping solusi atas masalah yang kita hadapi? atau hadirnya teman review sebagai risalah diri agar lebih semangat menghadapi tantangan? Siapa buddy review saya? beliau adalah Mbak Heru Pratiwi dari regional Karawang, mbak Heru ini juga teman seangkatan saya di kelas bunda produkti dan pernah beberapa kali bersapa. Menuliskan jurnalnya di google doc, berikut ini hasil review saya terhadap jurnal mbak Heru.  Apa yang Sudah Baik di Jurnal Buddy? Menurut saya, mbak Heru sudah mampu menganalisa dengan baik tentang apa masalah yang tengah ia hadapi, sehingga masalah bisa diidentifikasikan dengan jelas.  Masalah yang mbak