Masih terpatri indah di ingatanku, sayup-sayup lekat bayangan mamaku sewaktu itu, memang sejuta cerita takkan pernah habis untuknya, malaikat Allah yang begitu nyata di hidupku. Dulu ketika aku tengah bermimpi indah saat malam kelam berpayungkan rembulan dan cahaya bintang yang gemerlap semakin sempurnakan tidurku, aku seakan sadar dengan membuka sedikit ujung mata ku sambil menahan kantuk yang teramat dan kulihat tangan lembutnya melulurkan lotion di kaki ku, tangan, bahkan menyelimuti tubuhku yang kala itu hampir sama besar dengannya. Aku menutup kembali mataku sambil sedikit berfikir, “Ya allah, seketika umur ku yang telah beranjak dewasa ini, mamaku pun masih sempat bangun dan kekamarku untuk sekedar menyelimuti tubuhku yang tengah terlelap”. Namun, saat itu juga aku yang tak mampu menahan kantuk dalam hitungan detik tertidur kembali. Walau aku tahu, pasti mama mengantarkan tidurku dengan untaian do’a dan sejuta harapan besok anakanya akan...