Skip to main content

Hari Ke-13 Game Level #2 “Melatih Kemandirian”


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Gimana hari ini puasanya bu ibu ? Lancarkah ? Saya hari ini Alhamdulillah puasa lancar meskipun siang hari perut rasanya ga enak, saya buat istrahat dan sounding ke adek bayi buat kerja sama, apalagi hari ini dari pagi sampai sore panas banget tapi bersyukur Allah beri kekuatan sampai brrbuka puasa . 

Masih semangat kah bu ibu ? Buat melatih kemandirian ananda ? Semoga selalu semangat dan menikmati proses dalam melatih kemandirian anak ya bu ,, 
Sebenarnya dalam latihan kemandirian ini yang diperlukan adalah kesabaran dan keyakinan dari kita sebagai teladan anak, kita sebagai orang tua memberikan kepercayaan dan terus memotivasi anak, Memang tidak instant karena sejak lahir, kita lah tempat begantung sang anak jadi saat mereka mau kita jadikan mandiri tanpa bantuan kita memang butuh proses.

Sama seperti kita mak, dulu waktu sebelum nikah kayaknya waktu kita banyak buat diri sendiri, kemana-mana happy ya mak ga ada buntut hehe .. urusan dapur serahkan ke orang tua kita tapi sekarang setelah menikah harus bisa mandiri ngurus keluarga , urus anak dan suami . Semua dilakukan sendiri meskipun berproses biar lebih baik .. 

Jadi panjang kan penjelasannya mak, maklum kebiasaan isi pidato ibu- ibu komplek haha...





Hari ini latihan kemandirian Mbak Kiyya masih seperti hari lalu belum banyak perkembangan namun mamak hargai proses dan biar bonding makin hangat antara saya dan Mbak Kiyya. 

Selain menjalankan kemandirian yang hari sebelumnya hari ini mamak melatih kemandirian Mbak Kiyya yaitu “Segera bersiap,Adzan telah Berkumandang”. Jadi sudah 3 malam sejak malam pertama terawih saya sounding Mbak Kiyya untuk bersegea Shalat terawih bersama saya dan suami ke Mesjid. Alhamdulillah selama 3 hari ini terawih berjalan lancar meski sesekali mbak Kiyya rewel karena ngantuk dan bosan. Tapi saya ga putus asa untuk selalu membawa mbak Kiyya shalat sembari mengedukasi Mbak bahwa terawih hanya ada dibulan ramadhan jadi bersyukur ya nak.


(Percakapan tadi sebelum berangkat)

“Mbak, nanti kita shalat terawih. Kalau sudah dengar adzan langsung bersiap pakai mukenah”
“Ke mesjid kemarin ya mi?”
“Iya sama mami papi ya”(karena kami baru pindahan disini jadi memang mesjid ini belum pernah di datangi mbak Kiyya, jadi saya sudah bersiap diri dan berdamai jika nanti dia rewel karena bosen atau ngantuk, ini tantangan buat saya) 
“Ok mi”

(Saat adzan berkumandang)
“Mi.. adzan mi” 
“Iya shalat yuk nak”
“Iya oke mi, mbak pakai mukenah dulu” ( Mbak Kiyya berlari mengambil mukenah dan memakainya sendiri)
“ Alhamdulillah” (dalam hati mamak berdoa semoga hari esok mbak kiyya bisa mandiri saat dengar adzan lalu bergegas untuk shalat) 


Kami pun berangkat bersama menggunakan motor dan selama shalat terawih khususnya hari ini, Mbak kiyya agak rewel dari hari sebelumnya. Ternyata dia ngantuk (pulsng terawih langsung tepar) 
Jadi selama shalat kadang mbak Kiyya minta gendong, saya tidak masalah menggendongnya sambil shalat meskipun berat karena hamil besar juga. Tapi ini tantangan buat saya membawa batita shalat. Pada waktu yang lama. 

Alhamdulillah meskipun berbagai tantangan selama shalat akhirnya kami menyelesaikan shalat dengan baik, semoga Allah berikan mami kesehatan terus ya nak agar bisa membersamai mbak Kiyya untuk latihan kemandirian. 

Besok mamak akan observasi, Apakah Mbak Kiyya akan auto menggunakan mukenah sendiri saat mendengar adzan atau sibuk sendiri hehe.. bismillah ya sayang
Kita bisa ...! 


#hari13
#gamelevel2
#tantangan10 hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Comments

Popular posts from this blog

With Nona Papua (Kak Vio Fatubun) :*

Puisi Harapan

Seberkas Cahaya Oleh : Bayu Indah Pratiwi Arakan mega tergerai dibatas senja Menyiratkan warna emas nan manja Dalam sujud penuh iba ku menghamba Agar kasih ini berlabuh kepadanya Ku untai aksara mesra tentangnya Mengalun merdu penuh bahagia Aku hanya mampu mengadu pada pemilik cinta Berharap Khalik satukan kita Tirai asa dan cita ku patrikan Mengurai mimpi menjadi nyata Menyulap sepi menjadi riuh tawa Membingkai harapan penuh do'a Agustus 2015 akad terucap dalam khidmat Linangan haru mengalir sesaat Dalam renda cinta yang teramat Dalam bulir kasih yang tersemat Kisah ini anugerah untukku Menyisakan bahagia yang tak lekang oleh waktu Berjelaga dalam hidup yang berliku Menggapai harap di barisan sajakku Kini, izinkan aku menemani hari mu Mengubah gulana menjadi Renjana Memintal intensi hingga tutup usia Merajut harap bercita jannah Wahai Rabb, izinkan aku mencinta Mendamba hasrat halal nan sakinah Beriringan menapaki denyut kehidupan Bersa...

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum ses...