Skip to main content

Hari ke -4 Game Level #2 “Melatih Kemandirian”

Assalamualaikum Warahamatullahi wabarakatuh,


Anak gadis hendak menyapu
Menyapu hingga keseberang sana
Selamat hari ahad para Ayah Ibu
Semoga Keceriaan Ahad selalu bersama kita

Aamiin..

Hay hay.. gimana ahad ini bu ibu? Alhamdulillah bisa berkumpul dan menciptakan kehangatan didalam keluarga.. cuaca di Batam masih sendu mendayu - dayu bikin mager hehe..

                                     

Gimana ananda bu ibu? Sudah dilatihkan kemandiriannya? Semangaat buat kitaa semuaa *kibas daster hehe.. hari ini ga kerasa sudah memasuki hari ke-4 Mbak Kiyya dilatih untuk bisa makan sendiri dan saya pun dilatih untuk senantiasa memberikan Mbak Kiyya kepercayaan dan memotivasinya agar bisa semangat untuk makan sendiri..

Hari ini, selain melatih kemandirian soal makan sendiri, saya pun mengenalkan ia dengan aktiftas domestik baru yakni menjemur pakaian.

“Nak, ayo sini bantu mami jemur baju”
(Mbak Kiyya selalu penasaran dan memiliki keingintahuan yang besar)
“Mana mi?” HAnger mbak yang mana ?”
“Ini sayang, nah mbak jemur celana pendek ini ya “
“Oke mi..”
(Mbak Kiyya mencoba memasangnya, namun kesulitan”
“Sini, mami contohin sayang” (saya menjelaskan dengan singkat dan jelas serta meyakinkan Mbak Kiyya kalau dia bisa)
(Saya melanjutkan jemur baju , sambil melirik Mbak Kiyya yang sedang pasang celana ke hanger)
Daannn.. well done sayang.. Mbak Kiyya pun berhasil..



(Serius passng baju ke hanger)

(yeayyyy bisa akhirnya)


Setelah selesai membantu jemur baju, saya mengapresiasi bantuan Mbak Kiyya dengan memuji dan memberikan pelukan hangat serta ciuman di keningnya.. 

“Mbak hebat.. makasih ya udah bantu mami jemurin bajunya nak”
“Iya mi.. “
“Yeaaay dapat bintang 10 dari mami”
“Ga muat nanti tangan mbak mi.. “
“Hehehe .. (kemudian memeluknya)
“Nak.. kita makan yuk sayang, capek kan habis jemur baju tadi”
“Iya oke mi.. mbak makan sendiri ya”
“Iya dong.. Mbak kan sudah bisa” 

Saya pun memberikan makan kepada Mbak Kiyya, bihun goreng-ayam- telur- dan Nasi Briyani, Alhamdulillah tadi Atuk bawa oleh-oleh nasi briyani.. saya berdoa didalam hati semoga rasanya cocok sama lidah Mbak Kiyya, karena ini adalah pertama kalinya Mbak makan nasi briyani dengan kari ayam.. 

“Yuk berdoa dulu sayang ya “
“Bismillahirrahmanirrahim dan membaca doa makan” 
“Pinter, Mbak Makan dulu ya sayang..”
“Iya mi, langsung makan sendiri.. 
“Enak nak ?” 
“Heeemmm.. enaak mi”
“Mami ijin foto Mbak Kiyya ya , buat tugas mami sama kirim ke papi”
“Iya mi.. oke”


(Yummy) 

Alhamdulillah, Mbak Kiyya suka dan lancar makan sendiri bahkan ia juga suka dengan acar super asem menurut mami, heheh.. malah saat mamak sudah siap foto, Mbak Kiyya minta di foto lagi hehe.. 
“Mbak Kiyya pintar banget sih makannya, saya menemani ia makan sambil memperhatukannya dan menahan diri untuk menolongnya saat ia kesusahan potong ayam hehe, tapi akhirnya mami banyu untuk suwirin ayamnya. 

Anakku sayang terimakasih ya nak, kamu semakin hari semakin pintar dan lancar makan sendiri. Mami terharu dan mami akan selalu memotivasi mbak biar makin mandiri.. 

Aktifitas domestik lainnya memang saya perkenalkan kepada Mbak Kiyya dan saya ga keberatan di”gangguin” oleh Mbak Kiyy saat cuci piring, jemur baju, menyapu dan yang lain. Saya sadar kelak dia akan diberi amanah dan tanggung jawab untuk mengerjakan tugas domestik.. Bismillah ya sayang.. 

Mami sayang mbak Kiyya... 

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh,




#hari4
#gamelevel2
#tantangan10 hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional



Comments

Popular posts from this blog

With Nona Papua (Kak Vio Fatubun) :*

Puisi Harapan

Seberkas Cahaya Oleh : Bayu Indah Pratiwi Arakan mega tergerai dibatas senja Menyiratkan warna emas nan manja Dalam sujud penuh iba ku menghamba Agar kasih ini berlabuh kepadanya Ku untai aksara mesra tentangnya Mengalun merdu penuh bahagia Aku hanya mampu mengadu pada pemilik cinta Berharap Khalik satukan kita Tirai asa dan cita ku patrikan Mengurai mimpi menjadi nyata Menyulap sepi menjadi riuh tawa Membingkai harapan penuh do'a Agustus 2015 akad terucap dalam khidmat Linangan haru mengalir sesaat Dalam renda cinta yang teramat Dalam bulir kasih yang tersemat Kisah ini anugerah untukku Menyisakan bahagia yang tak lekang oleh waktu Berjelaga dalam hidup yang berliku Menggapai harap di barisan sajakku Kini, izinkan aku menemani hari mu Mengubah gulana menjadi Renjana Memintal intensi hingga tutup usia Merajut harap bercita jannah Wahai Rabb, izinkan aku mencinta Mendamba hasrat halal nan sakinah Beriringan menapaki denyut kehidupan Bersa...

Jurnal 1 Bunda Shalihah "IDENTIFIKASI MASALAH"

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillah, Masya Allah Tabarakallah rasanya sudah lama tidak menyambangi blog yang berisi perjalanan perkuliahan di Institut Ibu Profesional. Atas izin Allah saat ini saya memasuki perkuliahan baru di Kampus Ibu Pembaharu yakni jenjang Bunda Shalihah. Sebelumnya, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Pak Suami yang telah memberikan ridhonya untuk saya bisa kembali belajar dan bertumbuh di IP. Perjalanan selama enam bulan kedepan dimulai dengan langkah semangat dan sorot mata menantang (akan banyak polisi tidur, batu kerikil dan hujan badai pastinya) tapi yakin, diri ini pasti mampu.  Setelah menyimak highlight materi dari bu Dekan, saya bergegas ke perpustakaan kampus kemudian sembari selonjoran dan mengambil nafas dalam saya mulai membaca dan memahami materi pertama perkuliahan yaitu : Identifikasi Masalah.  Mengutip dari Wikipedia,  Masalah    didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum ses...