Apa kabar ibu-ibu Profesional ? Sudah pada setor tugas Bunda Sayang belum ? Hehe..
laptop saya masih rusak jadi saya posting tugas di blog pake HP dan ini membutuhkan perjuangan yang sangat luar biasa hehe.. Meskipun mata mamak siwer karena blogger di HP mesti zoom in terus zoom out lagi hehe tapi mamak tetap semangat 45..
Ditambah lagi hari ini banyak sekali drama di dunia per-emak-an menghadapi buah hati shalihah tersayang.. huhuhu
Ntah kurang kehangatan apa Mbak Kiyya hari ini, setiap kali di nasihati perlahan langsung merengek berujung tangisan..(Maafkan hari ini tidak ada foto atau dokumentasi karena mamak berjuang menghadapi drama dan tidak memungkinkan memegang HP, yang ada nanti makin ndak berhenti nangis hehehe)
Jadi tadi sore kami bersilaturahmi ke rumah tetangga yang baru lahiran, Mbak Kiyya excited selama disana dan berprilaku baik. Karena sudah sore kami izin pulang dan Mbak Kiyya masih ingin mengajak mampir lagi ke rumah tetangga lain padahal sudah magribh.
“Mii.. ayok main kerumah adek siddiq”
“Sudah magribh nak, ayok kita pulang”
“Ayoklah mi.. main duluu” (merengek)
“Kita mau shalat ke mesjid ya sayang”
“Enggak mau mi.. mau main” (dan menangislah Mbak Kiyya)
(Saya tidak lagi membujuknya, langsung saya gendong dan mengelusnya. Saat sampai di rumah masih menangis)
“Sayang tuh liat kakak Queen, yuk siap-siap shalat”
(Masih menangis). “Mbak Kiyya anak baik, anak shalihah sudah ya nangisnya” (Memeluknya sambil mengelusnya)
“Huhuu.. (mulai pelan suara tangisannya)
“Pinter anak mami, kalau anak baik Allah sayang apalagi mami “ (sambil menciumnya)
Alhamdulillah reda lah tangisan drama Mbak Kiyya dan kami melanjutkan shalat Magribh berjamaah dari Mesjid.
Saat sudah kembali ke rumah, kebetulan Aunty Mbak Kiyya mau pergi makan dan Drama yang tadi kembali kambuh. Mbak Kiyya mau minta ikut pergi..
“Mi, mau ikut aunty mi..”
“Aunty jauh sayang.. sudah malam maaf ya ndak boleh” (dengan intonasi lembut)
“Mii.. mau mi.. ikut aunty lah mi” (menangis kembali)
“Sayang.. sini peluk sini”. (Saya menenangkannya dan mengelus-elus rambutnya)
“Mauu ikut mi” (sambil menangis)
“Gpp sayang sedih nangis dulu. Mbak Kiyya kan anak pintar bisa tenang kan”, (Mamak mengendalikan emosi)
(Masih menangis)
“Oya mami punya sisir nih, sini yuk ikatin rambut mami.. kayak mami ikatin rambut mbak”
(Mulai tenang dan mengambil sisir yang saya beri)
“Nah pinter, yuk.. sini sisir yang rapi ya”
(Langsung menyisir rambut mami dan perlahan tenang)
Alhamdulillah mamak menghela nafas..: fyuuuh .. shalihahku mungkin kurang istirahat hari ini.
Saat di kamar, saya bertanya :
“Nak, kenapa hari ini sedih terus? Nangis terus?”
“Huu.. iya mi, maaf ya mi” (langsung mendekat dan memeluk saya)
“Sayang sudah besar, dengar nasihat mami ya nak.. maaf mami ga ijinin mbak tadi pergi karena sudah malam”
“Iya mi..”
“Maafin mami sayang ya, kalau mbak jadi sedih”
(Kami pun berpelukan erat)
Meskipun hari ini emosi mamak naik turun hehehe.. saya masih bisa dan harus selalu tersenyum untuk putri kecil saya.. Alhamdulillah kaidah komprod mulai menjadi kebiasaan dan bisa belajar lebih baik mengendalikan emosi.
#hari13
#gamelevel1
#tantangan10hari
#tantangan15hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Comments
Post a Comment