Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Happy jum’at berkah ya para ibu, semoga keberkahan jum’at memberikan ketenangan kepada kita dalam membersamai putra putri kita .. Aamiin
Tantangan hari ke-9 ini masih dengan partner kecil tersayang saya..
Jadi, hari ini saya membuat to do list untuk menggosok baju, aktifitas domestik yang saya bisa tapi kurang suka, jadi sering ditunda dan ujung-ujungnya membuat mood buruk kalau liat tumpukan baju hehe..
Menggosok ini perlu effort dan semangat tinggi untuk menyelesaikannya hehe.... ditambah kehamilan saya yang semakin membesar kadang membuat saya kesulitan untuk duduk dalam waktu lama. Jadi kadang saat sudah pegel saya sandaran ke gymball..
Sebelum menggosok saya ijin sama partner saya , dan dia bersedia bermain disebelah saya dengan ketentuan tidak mengganggu saya menggosok.
“Nak, mami ijin gosok baju mbak ya, udah banyak nih”
“Oke mi”
“Mbak Kiyya , main disebelah mami sini ya, nih bonekanya.. “
“Boleh bantu gosok mi?”
“Kalau gosok, belum boleh ya nak.. ini panas dan bahaya”
“Baik mi”
Saya pun memulai menggosok dan Mbak Kiyya bermain boneka disebelah saya dengan tenang dan tidak mengganggu, biasanya Mbak Kiyya akan mengeksplor dan penasaran dengan semua kegiatan saya . Oleh karena itu, saya mengkomunikasikan terlebih dahulu bahwa menggosok itu belum boleh dicoba oleh Mbak Kiyya karena panas dan bahaya..
Saya pun memberikannya mainannya berupa baju dan kain seperti gosokan dan boneka kepadanya agar bisa anteng bermain disebelah saya, hal ini bisa mengalihkan rasa penasaran dia mengenai aktifitas menggosok.
Setelah beberapa saat menggosok, Mbak Kiyya yang memang sudah bisa memakai celana sendiri sedang mencoba mengenakan baju secara mandiri. Jadi saat memasang kancing baju, Mbak Kiyya kesulitan dan mengeluarkan nada putus asa.
(Meskipun saya sedang menggosok saat anak saya memanggil atau meminta tolong saya selalu ada buatnya)
“Ihhhh... susah kalii mi, gak bisaa Mbak Mi”
(Saya yang tau sekali karakter anak saya ketika kesulitan ia akan ngedumel dan karena sikapnya yang teguh, ia kadang tidak mau meminta tolong jadi memaksakan kemampuannya untuk sesuatu yang tidak ia bisa) ini saya sadar gen saya lagi lagi turun ke anak saya, hehe..
“Nak, kalau ndak bisa bilang apa ?” (Saya menghentikan aktifitas menggosok)
“Mi, mbak ga bisa tolong mi”
“Mbak bisa, yuk pelan2 dikancingin bajunya, kayak gini” (saya meyakinkan bahwa dia bisa dan memberikan contoh kepadanya)
“Nah, gini sayang tarik pake tangan yang ini” (Memasang kancing baju sendiri adalah aktifitas baru buatnya, selama ini hanya praktek di Busy book)
“Yeeeaayy bisa mi.. “
“Coba Mbak sendirian”
“Dengan penuh semangat ia memasang meskipun terlihat kesusahan, Mi.. susah mi.. euuuh”
“Ayok sayang bisa, nah tarik keluar”
“Yeeaayy bisa mi”
“Kan.. pinterr Mbak Kiyya”
Alhamdulillah meskipun belum terampil, namun kemauan kerasnya membuahkan hasil, Well done sayang.. nanti kita belajar lagi biar makin mahir ya ..
“Sayang, mami dulu juga gitu waktu kecil susah pakai kancingnya, karena jarinya masih kecil, tapi mami semangat terus dan ga menyerah, akhirnya sekarang bisa kan, Mbak juga gitu ya sayang”
“Iya mi, mbak bisa”
“Pelan-pelan terus kalau sudah benar benar ga bisa jangan marah ya nak, tapi minta tolong”
“Oke mi”
Kesimpulan tantangan komunikasi produksi hari ini adalah :
1. Saya meyakinkan anak saya bahwa dia bisa memasang kancing bajunya, meskipun memang tidak mudah.. tetap dengan intonasi lembut dan tidak memaksa agar segera dipasang.
2. Menasihati dengan memberikan pengalaman agar Mbak Kiyya bisa lebih mudah menyerap keinginan kita.
3. Mengendalikan emosi, saat Mbak Kiyya merasakan putus asa dan marah karena tidak bisa, saya yang harus bisa lebih tenang dan bisa turut menenangkan Mbak Kiyya
4. Saya juga memberikannya emphati saat tengah kesulitan agar ia merasa disupport dan bisa berusaha lebih keras.
Alhamdulillah, besok kita belajar lagi ya sayang memasang kancing baju.. biar Mbak makin mandiri, apalagi sebentar lagi sudah mau punya adik ..
Saya pun mengakhiri komunikasi kami dengan memberikannya pujian.
“Mbak kiyya nanti belajar biar makin pintar pasang kancingnya, nanti pakaikan buat adik bayi ya”
“Horreyy iyaa mi,, “
#hari9
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayangy
@institut.ibu.profesional
Happy jum’at berkah ya para ibu, semoga keberkahan jum’at memberikan ketenangan kepada kita dalam membersamai putra putri kita .. Aamiin
Tantangan hari ke-9 ini masih dengan partner kecil tersayang saya..
Jadi, hari ini saya membuat to do list untuk menggosok baju, aktifitas domestik yang saya bisa tapi kurang suka, jadi sering ditunda dan ujung-ujungnya membuat mood buruk kalau liat tumpukan baju hehe..
Menggosok ini perlu effort dan semangat tinggi untuk menyelesaikannya hehe.... ditambah kehamilan saya yang semakin membesar kadang membuat saya kesulitan untuk duduk dalam waktu lama. Jadi kadang saat sudah pegel saya sandaran ke gymball..
Sebelum menggosok saya ijin sama partner saya , dan dia bersedia bermain disebelah saya dengan ketentuan tidak mengganggu saya menggosok.
“Nak, mami ijin gosok baju mbak ya, udah banyak nih”
“Oke mi”
“Mbak Kiyya , main disebelah mami sini ya, nih bonekanya.. “
“Boleh bantu gosok mi?”
“Kalau gosok, belum boleh ya nak.. ini panas dan bahaya”
“Baik mi”
Saya pun memulai menggosok dan Mbak Kiyya bermain boneka disebelah saya dengan tenang dan tidak mengganggu, biasanya Mbak Kiyya akan mengeksplor dan penasaran dengan semua kegiatan saya . Oleh karena itu, saya mengkomunikasikan terlebih dahulu bahwa menggosok itu belum boleh dicoba oleh Mbak Kiyya karena panas dan bahaya..
Saya pun memberikannya mainannya berupa baju dan kain seperti gosokan dan boneka kepadanya agar bisa anteng bermain disebelah saya, hal ini bisa mengalihkan rasa penasaran dia mengenai aktifitas menggosok.
Setelah beberapa saat menggosok, Mbak Kiyya yang memang sudah bisa memakai celana sendiri sedang mencoba mengenakan baju secara mandiri. Jadi saat memasang kancing baju, Mbak Kiyya kesulitan dan mengeluarkan nada putus asa.
(Meskipun saya sedang menggosok saat anak saya memanggil atau meminta tolong saya selalu ada buatnya)
“Ihhhh... susah kalii mi, gak bisaa Mbak Mi”
(Saya yang tau sekali karakter anak saya ketika kesulitan ia akan ngedumel dan karena sikapnya yang teguh, ia kadang tidak mau meminta tolong jadi memaksakan kemampuannya untuk sesuatu yang tidak ia bisa) ini saya sadar gen saya lagi lagi turun ke anak saya, hehe..
“Nak, kalau ndak bisa bilang apa ?” (Saya menghentikan aktifitas menggosok)
“Mi, mbak ga bisa tolong mi”
“Mbak bisa, yuk pelan2 dikancingin bajunya, kayak gini” (saya meyakinkan bahwa dia bisa dan memberikan contoh kepadanya)
“Nah, gini sayang tarik pake tangan yang ini” (Memasang kancing baju sendiri adalah aktifitas baru buatnya, selama ini hanya praktek di Busy book)
“Yeeeaayy bisa mi.. “
“Coba Mbak sendirian”
“Dengan penuh semangat ia memasang meskipun terlihat kesusahan, Mi.. susah mi.. euuuh”
“Ayok sayang bisa, nah tarik keluar”
“Yeeaayy bisa mi”
“Kan.. pinterr Mbak Kiyya”
Alhamdulillah meskipun belum terampil, namun kemauan kerasnya membuahkan hasil, Well done sayang.. nanti kita belajar lagi biar makin mahir ya ..
“Sayang, mami dulu juga gitu waktu kecil susah pakai kancingnya, karena jarinya masih kecil, tapi mami semangat terus dan ga menyerah, akhirnya sekarang bisa kan, Mbak juga gitu ya sayang”
“Iya mi, mbak bisa”
“Pelan-pelan terus kalau sudah benar benar ga bisa jangan marah ya nak, tapi minta tolong”
“Oke mi”
Kesimpulan tantangan komunikasi produksi hari ini adalah :
1. Saya meyakinkan anak saya bahwa dia bisa memasang kancing bajunya, meskipun memang tidak mudah.. tetap dengan intonasi lembut dan tidak memaksa agar segera dipasang.
2. Menasihati dengan memberikan pengalaman agar Mbak Kiyya bisa lebih mudah menyerap keinginan kita.
3. Mengendalikan emosi, saat Mbak Kiyya merasakan putus asa dan marah karena tidak bisa, saya yang harus bisa lebih tenang dan bisa turut menenangkan Mbak Kiyya
4. Saya juga memberikannya emphati saat tengah kesulitan agar ia merasa disupport dan bisa berusaha lebih keras.
Alhamdulillah, besok kita belajar lagi ya sayang memasang kancing baju.. biar Mbak makin mandiri, apalagi sebentar lagi sudah mau punya adik ..
Saya pun mengakhiri komunikasi kami dengan memberikannya pujian.
“Mbak kiyya nanti belajar biar makin pintar pasang kancingnya, nanti pakaikan buat adik bayi ya”
“Horreyy iyaa mi,, “
#hari9
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayangy
@institut.ibu.profesional
Comments
Post a Comment