Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh,
Pergilah ia hendak berlayar
Berlayar hingga ke pulau Sumatera
Apakabar para ibu pembelajar?
Menjadi profesional harapan bersama
Maafkan pantun mamak yang alakadarnya, biar hari kamis serasa lebih manis.. hehehe..
Wah, saat Saya menuliskan tantangan hari ke-8 di blog ini di perumahan saya dalam keadaan mati lampu. Jadi harus bergelap-gelapan tapi selalu ada partner setia saya yaitu Mbak Kiyya tersayang.. terimakasih nak..
Hari kamis adalah jadwal rutin saya untuk ikut kajian belajar tahsin bersama ustadzah saya dan seperti biasa saya selalu mengajak serta putri saya,
Saat perjalanan ke tempat ngaji, saya bercerita kepada anak saya.
“Nak, kita mau ngaji nih”
“Kemana mi?”
“Ketempat bu yuyun, sama ustazah kemarin”
“Ohh.. yang ada kakaknya ?”
“Iya sayang, nanti disana adek harus apa ya ?”
“Harus baik mi, ga boleh minta pulang”
(Ini selalu saya sounding ke Mbak Kiyya harus baik selama maminya ngaji)
“Anak shalihahnya mami.. toss sayang..”
(Selama di mobil Mbak Kiyya tenang memainkan mainanya, jadi mami bisa tenang menyetir)
“Sayangku anak baik, mami mulai ngaji dulu”
“Oke mi..”
(Mami bisa mulai mengaji dengan tenang)
Namun tidak berlangsung lama.
“Mi, Mbak Mau jajan mi”
“Ndak boleh sekarang, nanti ya pulang ngaji”
(Merengek) “Mi mau jajan”
“Sayang.. mami ngaji dulu, pulangnya kita beli ya.. sekarang main dulu”
(Masih juga merengek dan meminta jajan)
“Mbak bisa tenang? Atau besok tidak ikut mami ngaji lagi? “
“Mau jajan” (nangis
(Memeluk dan mengelus dadanya)
“Iya pulang ngaji, kita mampir beli es krim mau?” Mami yang coklat, mbak mau yang rasa apa?”
“Anggur mi..”
“Waaah.. enak.. nanti ya pulangnya ya nak”
“Oke mi..”
(Menghela nafas lega.. Alhamdulillah Mbak kiyya bisa tenang kembali dan menemukan mainan spidol baru)
Sampai akhir mengaji Mbak Kiyya bisa tenang, meskipun sesekali minta diperhatikan seperti mengajak main. Saya sebisa mungkin menemani dia saat mengajak main, sembari mendengar dengan khusyuk yang diajarkan ustadzah.
“Mbak, kalau mau pipis bilang mami”
“Ok boss”
Alhamdulillah, saat ingin pipis Mbak Kiyya bilang terlebih dahulu.. memang Mbak Kiyya sudah lulus toilet training sejak umur 18 bulan, namun jika saat seru bermain terkadang ia kebelet dan ujung-ujungnya pipis di celana..
Tapi selalu saya ajak komunikasi Mbak Kiyya kalau mau pipis bilang mami atau langsung ke toilet sendiri..
Selama perjalanan pulang, saya memberikan pujian kepadanya.
“Terimakasih ya nak, sudah menemani mami ngaji”
“Sama-sama mi, mbak pintar kan ga minta pulang”
“Iya pintar, tapi tadi mbak nangis minta jajan”
(Mbak Kiyya diam)
“Mbak, ga semua yang mbak minta harus saat itu ada ya. Mbak kadang harus nunggu. Misalnya mami siap ngaji dulu baru beli jajan”
“Iya mi..”
“Mami mau Mbak mengerti ya sayang”
“Maaf ya mi..”
“It’s oke sayang, Yuk beli es krim nak”
“Yeeeeeeayy.. yuk mi”
Alhamdulillah , saya bersyukur untuk hari ini..
Kesimpulan dari Komprod hari ini adalah:
1. Anak hanya ingin didengarkan, mungkin saat diawal saya belum fokus berkomunikasi ke Mbak Kiyya, sehingga dia terus merengek.. Alias kurang merayu dengan penuh lembut.. Karena saat itu saya fokus pada kajian.. Maafkan ya sayang
2. Setelah dipeluk, dijelaskan dengan penuh kehangatan barulah Mbak Kiyya mengerti dan mau mendengarkan.
3. Saya termasuk orang tua yang tegas, yang ingin setiap “satu” ucapan saya bisa didengar langsung oleh anak saya, sehingga kadang emosi saya selalu memuncak.Oleh Karena itu, ilmu komprod ini sangat penting untuk saya jadikan kebiasaan agar saya mampu menciptakan suasana hangat selalu bersama anak saya. Maafkan mami ya nak.. Bismillah mami akan perbaiki dan semakin lebih baik ..
Sekian tantangan hari ini, seperti yang saya sampaikan di tantangan sebelumnya. Setiap hari akan ada tantangan dan saya siap untuk menjadi lebih baik dan bisa menghasilkan komunikasi produktif bersama anak saya tersayang..
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
#hari8
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayangy
@institut.ibu.profesional'
Pergilah ia hendak berlayar
Berlayar hingga ke pulau Sumatera
Apakabar para ibu pembelajar?
Menjadi profesional harapan bersama
Maafkan pantun mamak yang alakadarnya, biar hari kamis serasa lebih manis.. hehehe..
Wah, saat Saya menuliskan tantangan hari ke-8 di blog ini di perumahan saya dalam keadaan mati lampu. Jadi harus bergelap-gelapan tapi selalu ada partner setia saya yaitu Mbak Kiyya tersayang.. terimakasih nak..
Judul tantangan hari ini adalah "Anakku Shalihahku"
Hari kamis adalah jadwal rutin saya untuk ikut kajian belajar tahsin bersama ustadzah saya dan seperti biasa saya selalu mengajak serta putri saya,
Saat perjalanan ke tempat ngaji, saya bercerita kepada anak saya.
“Nak, kita mau ngaji nih”
“Kemana mi?”
“Ketempat bu yuyun, sama ustazah kemarin”
“Ohh.. yang ada kakaknya ?”
“Iya sayang, nanti disana adek harus apa ya ?”
“Harus baik mi, ga boleh minta pulang”
(Ini selalu saya sounding ke Mbak Kiyya harus baik selama maminya ngaji)
“Anak shalihahnya mami.. toss sayang..”
(Selama di mobil Mbak Kiyya tenang memainkan mainanya, jadi mami bisa tenang menyetir)
“Sayangku anak baik, mami mulai ngaji dulu”
“Oke mi..”
(Mami bisa mulai mengaji dengan tenang)
Namun tidak berlangsung lama.
“Mi, Mbak Mau jajan mi”
“Ndak boleh sekarang, nanti ya pulang ngaji”
(Merengek) “Mi mau jajan”
“Sayang.. mami ngaji dulu, pulangnya kita beli ya.. sekarang main dulu”
(Masih juga merengek dan meminta jajan)
“Mbak bisa tenang? Atau besok tidak ikut mami ngaji lagi? “
“Mau jajan” (nangis
(Memeluk dan mengelus dadanya)
“Iya pulang ngaji, kita mampir beli es krim mau?” Mami yang coklat, mbak mau yang rasa apa?”
“Anggur mi..”
“Waaah.. enak.. nanti ya pulangnya ya nak”
“Oke mi..”
(Menghela nafas lega.. Alhamdulillah Mbak kiyya bisa tenang kembali dan menemukan mainan spidol baru)
Sampai akhir mengaji Mbak Kiyya bisa tenang, meskipun sesekali minta diperhatikan seperti mengajak main. Saya sebisa mungkin menemani dia saat mengajak main, sembari mendengar dengan khusyuk yang diajarkan ustadzah.
“Mbak, kalau mau pipis bilang mami”
“Ok boss”
Alhamdulillah, saat ingin pipis Mbak Kiyya bilang terlebih dahulu.. memang Mbak Kiyya sudah lulus toilet training sejak umur 18 bulan, namun jika saat seru bermain terkadang ia kebelet dan ujung-ujungnya pipis di celana..
Tapi selalu saya ajak komunikasi Mbak Kiyya kalau mau pipis bilang mami atau langsung ke toilet sendiri..
Selama perjalanan pulang, saya memberikan pujian kepadanya.
“Terimakasih ya nak, sudah menemani mami ngaji”
“Sama-sama mi, mbak pintar kan ga minta pulang”
“Iya pintar, tapi tadi mbak nangis minta jajan”
(Mbak Kiyya diam)
“Mbak, ga semua yang mbak minta harus saat itu ada ya. Mbak kadang harus nunggu. Misalnya mami siap ngaji dulu baru beli jajan”
“Iya mi..”
“Mami mau Mbak mengerti ya sayang”
“Maaf ya mi..”
“It’s oke sayang, Yuk beli es krim nak”
“Yeeeeeeayy.. yuk mi”
Alhamdulillah , saya bersyukur untuk hari ini..
Kesimpulan dari Komprod hari ini adalah:
1. Anak hanya ingin didengarkan, mungkin saat diawal saya belum fokus berkomunikasi ke Mbak Kiyya, sehingga dia terus merengek.. Alias kurang merayu dengan penuh lembut.. Karena saat itu saya fokus pada kajian.. Maafkan ya sayang
2. Setelah dipeluk, dijelaskan dengan penuh kehangatan barulah Mbak Kiyya mengerti dan mau mendengarkan.
3. Saya termasuk orang tua yang tegas, yang ingin setiap “satu” ucapan saya bisa didengar langsung oleh anak saya, sehingga kadang emosi saya selalu memuncak.Oleh Karena itu, ilmu komprod ini sangat penting untuk saya jadikan kebiasaan agar saya mampu menciptakan suasana hangat selalu bersama anak saya. Maafkan mami ya nak.. Bismillah mami akan perbaiki dan semakin lebih baik ..
Sekian tantangan hari ini, seperti yang saya sampaikan di tantangan sebelumnya. Setiap hari akan ada tantangan dan saya siap untuk menjadi lebih baik dan bisa menghasilkan komunikasi produktif bersama anak saya tersayang..
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
#hari8
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayangy
@institut.ibu.profesional'
Comments
Post a Comment